Mohon tunggu...
Korisyah
Korisyah Mohon Tunggu... Guru - IRT, Guru Penulis

Ingin berbagi dan saling menginspirasi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Musim Durian vs. Musim Hujan Mendidik Karakter untuk Pandai Bersyukur

5 Desember 2024   16:55 Diperbarui: 6 Desember 2024   12:20 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Durian Asli Tumbang Titi Kalimanta Barat (Sumber: Koleksi pribadi) 

Di musim durian begini para petani pemilik kebun durian sering kali mendapatkan penghasilan yang lumayan. 

Begitu juga dengan para reseller atau peraih durian. Mereka membeli durian dari para petani kemudian menjualnya ke desa lain atau ke kota yang kebetulan memang sedang tidak musim. 

Masyarakat biasa yang tidak punya kebun pun kadang juga kecipratan. Hal ini dikarenakan kebaikan hati para pemilik kebun yang kadang memang memberi jatah kepada masyarakat umum untuk ikutan menjantuh di kebun duriannya. 

Musim durian juga membawa kecerian bagi warga. Warga bisa refreshing ke kebun durian sambil menanti buahnya berjatuhan. A ktifitas ini juga seperti aktivitas musiman yang memberi dampak positif bagi psikologis warga. 

Dari kondisi ini dapat kita simpulkan bahwasanya apapun yang terjadi pasti ada hikmah dibaliknya.

Yang Maha Kuasa ingin menguji kita dengan sedikit kesusahan dan kepayahan untuk melihat sejauh mana kesyukuran kita. 

Dalam Surah Ibrahim (14:7) Allah SWT berfirman: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; dan jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.'"

Jadi dalam setiap kejadian yang kita alami selalu ada sisi pendidikan bagi yang dapat mengambil hikmahnya. Terutama pendidikan karakter yang tidak hanya bisa kita dapat dibangku sekolah. 

Bagaimana tidak, dengan sedikit merenungi apa yang telah dan sedang terjadi terkait musim hujan dan musim durian tahun ini ternyata mengajarkan kita untuk memiliki karakter pandai bersyukur. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun