Bibit yang mereka semai dan rawat tersebut nantinya akan didistribusikan untuk masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk merehabilitasi hutan dan lahan (RHL) di lahan kritis, lahan kosong dan lahan tidak produktif serta pemulihan kondisi daerah aliran sungai.
Awalnya masyarakat sedikit ragu dengan hadirnya penyuluh kehutanan ditengah-tengah mereka. Rasa khawatir akan penghutanan kembali lahan yang telah lama mereka tanami jagung dan jeruk menghantui mereka.Â
Namun setelah sosialisasi dan pendekatan serta penjelasan yang mendetail akan pentingnya pohon bagi mereka, masyarakat tertarik dan bahu-membahu melaksakan program KBR ini.Â
Tak hanya sekedar oksigen yang masyarakat dapatkan, seperti kelompok tani hutan yang saya bina sebelumnya, diharapkan program KBR di KTH Rimbe Pasmah ini dapat menjadi penyokong keberhasilan ekonomi masyarakat, penyerapan tenaga kerja, menekan kemiskinan, menekan emisi karbon, dan menjadi sumber oksigen baik bagi mereka sendiri.Â
Mereka juga dapat menikmati hasil bumi dari bibit tanaman hutan dan tanaman serba guna yang mereka tanam sejak dini, seperti buah alpukat, pinang betara, petai, kayu sengon dan kayu waru.
Berhenti berkhayal akan lingkungan sehat, mari memulai langkah kecil dengan menanam bibit pohon hutan dan tanaman serba guna. Si kecil bibit pohon, sumber pengharapan hidup umat manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H