Mohon tunggu...
Yudho Sasongko
Yudho Sasongko Mohon Tunggu... Freelancer - UN volunteers, Writer, Runner, Mountaineer

narahubung: https://linkfly.to/yudhosasongko

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kasih Rasul

29 April 2020   07:32 Diperbarui: 29 April 2020   07:41 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hudzaifah al Yamani sang telik sandi Rasul saw (Shahibus Sirri Rasulullooh)

Beberapa keistimewaan Hudzaifah al Yamani:

1. Level combat recon yang tinggi
Pada perang Khandaq Rasulullah Saw memerintahkan Hudzaifah al Yamani melaksanakan suatu tugas yang amat berbahaya ke jantung pertahanan musuh untuk misi penyusupan dan rekon tempur.

2. Hibernasi tinggi
Hudzaifah al Yamani ini suka tidur hingga dalam hadis pun Rasul Saw membangunkan dengan sebutan "hai tukang tidur!" hingga ia pun bangun dan berangkat dengan takutan dan menahan dingin yang sangat menusuk.

Tabah hibernasi (tidur panjang) mungkin sudah menjadi karakter para penjaga rahasia, dengan pertimbangan akan mengurangi waktu keterjagaan yang mempunyai peluang bocor rahasia.

3. Rekomendasi
Hudzaifah al Yamani sangat cermat dan teguh memegang segala rahasia mengenai orang-orang munafik selama hidupnya, sampai kepada seorang khalifah sekali pun.

Bahkan Khalifah Umar bin Khathtab, jika ada orang Muslim yang meninggal, dia bertanya, "Apakah Hudzaifah turut menyalatkan jenazah orang itu?" Jika mereka menjawab, "Ada," maka Umar ra turut menyalatkannya.

Gramatikal

1. walaa tushalli 'alaa ahadin minhum maata abadan
Merupakan gabungan antar :
-- harfun waw isti'nafiyah dan harfun lam nahiyah pada lafadz "walaa".
-- Fi'il amr pada lafadz "tushallii".
-- Al jar wal majrur pada lafadz " 'alaa ahadin minhum".
-- Fi'il madhi pada lafadz "maata".
-- Dhorof zaman pada lafadz "abadan".

2. walaa taqum 'alaa qabrihi innahum kafaruu bilaahi warasuulihi wamaatuu wahum faasiquun
Merupakan gabungan antara:
-- Harfun wawu 'athof dan harfun lam nahiyah pada lafadz "walaa".
-- Isim dan dhomirnya pada lafadz "taqum 'alaa qabrihi".
-- Inna taukidiyah, dhomir dan fi;il madhi pada lafadz "innahum kafaruu".
-- Dhomir mutasil fima hal rofa' dan jar wal majrur dan 'athofnya pada lafadz "bilaahi warasuulihi wamaatu ".
-- Harfun wawu haliyah, dhomir dan khobarnya pada lafadz "wahum faasiquun".

Tafsir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun