Tentu saja tidak dapat dipungkiri, bahwa edukasi memiliki peran dalam usaha meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hemat energi. Tapi patut dicatat, bahwa peningkatan efisiensi energi yang signifikan di sektor rumah tangga yang telah dicapai selama ini adalah kontribusi dari inovasi yang dilakukan oleh produsen peralatan elektronik. Bukan dari perubahan perilaku masyarakat sebagai konsumen energi.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa edukasi untuk diet listrik akan sangat sulit dilakukan. Mengubah perilaku masyarakat merupakan tantangan yang besar. Ditambah lagi, jika dampak dari perubahan perilaku tidak dapat dirasakan oleh pelakunya.
Pencerahan bagi rumah tangga konsumen listrik
Saat ini, mekanisme pasar energi untuk rumah tangga sungguh merugikan konsumen. Masyarakat diminta untuk membayar listrik yang bahkan bukan kebutuhan utama dengan harga yang tidak murah. Ditambah lagi konsumen harus menanggung biaya kebocoran dari peralatan elektronik yang tidak digunakan.Â
Bayangkan! Listrik. Bukan kebutuhan utama. Mahal. Dan masih harus membayar untuk kebocoran yang tidak kita konsumsi. Jadi begini rasanya jadi konsumen listrik. Pedih, luka, tapi tak berdarah....
Dan untuk itu, sangat penting kiranya untuk mendesain ulang mekanisme pasar energi, bukan hanya untuk konsumen, namun juga untuk keuntungan produsen dan perusahaan listrik.
Di tulisan selanjutnya, akan dijelaskan mengapa mekanisme pasar saat ini juga merugikan produsen.
Catatan: Tulisan ini dibuat sebagai bagian dari pemikiran untuk mendesain ulang pasar energi sebagai solusi untuk masalah ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan, khususnya Bagian 1- Permasalahan yang diakibatkan oleh mekanisme pasar energi saat ini.
Tayang di medium.com/@kontenenergi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H