Meski diawali oleh cinta, yang menjadi faktor penting sebuah pernikahan yang sehat, pernikahan Desti dan Ardi kini menjadi pernikahan yang tidak sehat. Tak adanya komunikasi, kurangnya hubungan seksual, membuat rasa cinta perlahan menipis. Dan yang pasti mereka tidak bahagia.
Dalam pernikahan yang sehat, seharusnya tidak hanya ada kedekatan fisik, tapi juga, spiritual, mental, emosional. Secara holistik sepasang manusia ini harus saling dekat satu sama lain, membangun hidup bersama, susah dan senang dalam lembaga pernikahan yang tidak berdasarkan materi, ketergantungan ekonomi, atau keterpaksaan. Intinya, jika tidak ada kedekatan holistik antara mereka, berarti pernikahan itu tidak sehat.
 Namun, definisi sehat pada sebuah pernikahan tergantung pada masing-masing yang menjalaninya. Misalnya ada pasangan yang tinggal berjauhan, dan jarang bertemu, namun mereka tak masalah, dan tetap bahagia.
Atau misalnya dalam agama tertentu, diperbolehkan poligami, lalu istri pertamanya tidak masalah dipoligami karena menganggap itu kaidah agamanya, jadi itu sehat-sehat saja. Intinya, jika itu membahagiakan mereka, berarti itu sehat bagi mereka. Karena setiap orang mungkin punya cita-cita, ekspektasi, dan gayanya sendiri.
Amati Tanda-tandanya
Desti dan Ardi terlambat menyadari bahwa ada yang tidak beres dalam pernikahan mereka. Mungkin mereka berpikir, toh mereka saling cinta. Namun, secinta apapun orang pada pasangannya, jika tidak ada usaha dan saling berkontribusi dalam menjaga cintanya, perasaannya, dan menyiraminya, api cinta itu lama-lama akan padam. Â Â Â Â Â Â
Ada banyak tanda, bahwa pernikahan sudah mulai tidak sehat. Misalnya, Anda sudah malas melihat pasangan, tak ingin bercinta dengannya lagi, bosan mendengar omongannya dan rutinitas yang begitu-begitu saja membuat Anda bosan, semua terasa hambar. Anda hanya menjalaninya karena merasa wajib sebagai suami atau istri atau karena ada anak. Â
Jika ini sudah terjadi pada kita, berarti sudah saatnya mencari bantuan profesional, untuk mencari tahu apa yang terjadi atau salah dalam pernikahan, untuk segera diperbaiki dan dibuat sehat kembali. Apabila kita ingin memperbaikinya sendiri tentu bagus, namun biasanya kita tidak tahu apa yang yang harus dilakukan, meski sadar ada sesuatu yang salah.
Di sinilah peran marriage counselor, yang akan membantu menyembuhkan pernikahan kita agar sehat kembali. Bahkan, jika kita bingung dengan pernikahan kita yang sepertinya baik-baik saja, namun kadang terasa hambar, cobalah lakukan marital checkup dengan mengunjungi marriage counselor. Kita bisa mengetahui bagaimana kondisi pernikahan kita.Â
Apakah satu sama lain masih nyambung, masih saling cinta, atau tanpa sadar rutinitas telah membuat kita terpisah, baik fisik dan emosi. Let's do it before its too late!
Salam Sejahtera,