Luisa telah berusaha dengan segala cara, dengan bicara yang baik bahkan hingga perkelahian sengit bahkan sudah mengancam jika Anto tidak berubah, akan meninggalkan suami dan mengajukan cerai. Namun semua itu hanya di bibir saja, Luisa merasa tidak berdaya karena tidak ingin pernikahannya hancur dan anak semata wayangnya besar tanpa ayah.
Apakah 'mengancam' bisa mengubah pasangan yang dominan? Sayangnya tidak. Jika ingin pasangan yang dominan berubah, tidak diperkenankan dengan cara ancam mengancam apalagi dengan ancaman perceraian. Karena hal tersebut tidak akan mengubah keadaan apalagi jika melakukan ancaman kepada pasangan yang dominan. Terkadang hal itu akan sangat menyerang rasa ego pasangan dominan dan bahkan bisa membuat keadaan tambah runyam jika pasangan dominan akhirnya melakukan kekerasan dalam rumah tangga.
Sebenarnya, pasangan dominan juga memiliki sisi positif. Meski lebih sering, mereka hanya mengakomodir keinginan sendiri, namun pasangan dominan yang suka mengatur, biasanya, memiliki pemikiran yang panjang. Mereka sangat detail, sehingga memiliki naluri mencegah hal-hal buruk cukup tinggi. Hal tersebut tentu saja merupakan hal yang cukup positif karena ada juga pasangan yang sangat sangat pasif yang sama sekali tidak mau berpartisipasi mengatur rumah tangga, dimana semua berjalan tanpa memiliki arah dan tujuan.
Tapi selalu ingat, jika pasangan yang dominan sudah sangat berlebihan dan membuat tidak nyaman, hal tersebut akan mengancam kelangsungan kehidupan rumah tangga.Â
Dalam rumah tangga, kesetaraan adalah kunci. Jangan sampai kita membuat keputusan egois yang nantinya malah membuat pasangan merasa terhina dan diinjak-injak harga dirinya karena sikap egois yang kita tunjukkan.
Yang saya lakukan kepada kasus seperti diatas adalah perlunya penerapan  Behavioral Therapy yang menyeluruh.
Behavioral Therapy dengan di mentor dan di coach oleh Konselor yang berpengalaman akan dapat  menukik ke sasaran dengan mengubah paradigma berpikir dan pada tahap lanjutan akan masuk ke  perubahan pola perilaku pasangan  dominan, sehingga pasangan dominan akan dapat mengasah dominansi nya ke arah yang baik dan bukan menekan dan membuat pasangannya dalam pernikahan merasa tidak nyaman dan tidak bahagia.
Sehingga pada akhirnya dengan mengikuti Behavorial Therapy dengan Marriage Counselor yang berpengalaman  bukan  membuat si pasangan dominan  berubah kepribadian, namun akan diakomodir agar  si dominan  dimampukan untuk mencapai titik keseimbangan dengan  pasangannya dan mereka berdua akan dapat berada dalam pernikahan yang membuat kedua belah pihak merasa nyaman dan bahagia.
Salam Sejahtera,
Elly Nagasaputra, MK, CHt
Marriage Counselor & Hypnotherapist