Mohon tunggu...
Fandy Honggono
Fandy Honggono Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Nature

Payung Purifikator Udara

1 Juni 2012   13:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:31 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Payung. Siapa yang tidak mempunyai alat pelindung diri dari hujan ini di rumah? Pasti semua rumah memiliki setidaknya satu payung. Payung adalah alat yang sangat berguna pada saat kita ingin bepergian tetapi hujan turun, atau mungkin bagi wanita untuk melindungi kulit dari teriknya sinar matahari. Tetapi jika anda berada di rumah saja, tidak mungkin anda menggunakan payung tersebut di dalam ruangan dan payung akan tergeletak begitu saja bukan?

[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Apakah anda sering menggunakan payung?"][/caption]

Pernahkah anda mebayangkan payung yang dapat berfungsi sebagai alat purifikasi udara? Hal itu memungkinkan dengan teknologi fotokatalisis. Dari kata penyusunnya, foto adalah cahaya dan katalis adalah material yang memfasilitasi atau mempercepat reaksi kimia tanpa ikut bereaksi. Dari dua definisi tersebut, maka fotokatalis adalah material yang dapat memfasilitasi sebuah reaksi kimia terjadi dengan bantuan cahaya. Salah satu material fotokatalis adalah titania (TiO2), yang banyak terdapat di alam. Titania ini, jika terkena cahaya, maka elektronnya akan tereksitasi dan pada titania terbentuk kutub negatif (elektron) dan kutub positif (hole). Nah, kutub-kutub inilah yang nantinya dapat melakukan purifikasi udara, dengan cara bereaksi dengan si polutan udara tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa polutan-polutan seperti gas buang kendaraan (NOx, SOx, CO) dan propana (LPG) dapat terdegradasi menjadi karbondioksida yang relatif tidak berbahaya bagi kesehatan. Selain dapat bereaksi dengan polutan udara, fotokatalis ini juga memiliki sifat sangat suka dengan air (super hidrofilik), sehingga pada lapisan fotokatalis yang teraktivasi umumnya ada lapisan tipis air.

[caption id="attachment_191234" align="aligncenter" width="487" caption="Mekanisme fotokatalisis pada TiO2"]

13382298301068708432
13382298301068708432
[/caption] Lalu, bagaimana cara payung tersebut bisa melakukan purifikasi udara seperti fotokatalis yang telah disebutkan di atas? Caranya adalah melapisi kain payung dengan fotokatalis titania. Titania yang berbentuk padat dilarutkan dalam air dan dijadikan bentuk sol (seperti susu), lalu kain payung dapat dicelupkan ke dalam sol titania, maupun dioleskan larutan sol tersebut. Setelah kering, titania akan tertempel pada sela-sela kain payung, sehingga payung menjadi bersifat fotokatalis dan dapat melakukan purifikasi udara. Untuk aktivasi katalis, kain payung yang telah dilapisi titania dijemur di bawah sinar matahari selama beberapa saat.

[caption id="attachment_191237" align="aligncenter" width="689" caption="Mekanisme fotokatalisis pada payung berlapis fotokatalis TiO2"]

13382313421373144864
13382313421373144864
[/caption]

Bagaimanakah dengan kinerjanya? Dengan pengujian di dalam wadah botol yang telah dipastikan anti bocor, asap rokok dan kain yang telah dilapisi dimasukkan dan setelah 30 menit, kepekatan asapnya ternyata berkurang. Dengan menggunakan instrumen analisis kromatografi gas, diperiksa kandungan gas rokok dan ternyata kandungan karbon monoksida – salah satu polutan beracun bagi tubuh manusia – berkurang. Selain itu, kain payung setelah pengujian berwarna kuning karena telah menyerap nikotin dalam asap rokok. Kain payung berwarna kuning ini juga sangat mudah dibersihkan, cukup dicuci dengan air mengalir saja warnanya kembali lagi menjadi putih.

[caption id="attachment_191238" align="aligncenter" width="922" caption="(A) Menit ke-0 (Sebelum dimasukkan kain payung); (B) Menit ke-30 setelah dimasukkan kain payung berlapis TiO2. Lingkaran merah menunjukkan tulisan yang sebelumnya tidak terlihat pada (A), menjadi terlihat pada (B)"]

1338231598254208788
1338231598254208788
[/caption] Payung purifikator udara ini dapat digunakan di dalam rumah pada saat payung tidak digunakan maupun pada saat digunakan dalam perjalanan selama ada cahaya (diutamakan cahaya matahari). Selain itu, teknologi ini juga dapat diterapkan pada payung-payung outdoor yang biasanya kita temui pada cafe atau tempat makan outdoor. Pelapisan kain payung juga tergolong murah, untuk melapisi kain payung berukuran 15 x 15 cm hanya dibutuhkan 2 gram titania seharga Rp3600,00 dan air untuk melarutkannya, sehingga untuk payung-payung yang besar, biaya pelapisan tidak lebih dari Rp35000,00.

Dengan adanya payung purifikator udara ini, anda dapat berpartisipasi dalam membersihkan udara di lingkungan anda hanya dengan membawa-bawa payung, dan udara di rumah anda lebih segar hanya dengan menaruh payung di tempat dengan penyinaran yang cukup. Use umbrella, breathe fresh air!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun