Payung. Siapa yang tidak mempunyai alat pelindung diri dari hujan ini di rumah? Pasti semua rumah memiliki setidaknya satu payung. Payung adalah alat yang sangat berguna pada saat kita ingin bepergian tetapi hujan turun, atau mungkin bagi wanita untuk melindungi kulit dari teriknya sinar matahari. Tetapi jika anda berada di rumah saja, tidak mungkin anda menggunakan payung tersebut di dalam ruangan dan payung akan tergeletak begitu saja bukan?
[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Apakah anda sering menggunakan payung?"][/caption]
Pernahkah anda mebayangkan payung yang dapat berfungsi sebagai alat purifikasi udara? Hal itu memungkinkan dengan teknologi fotokatalisis. Dari kata penyusunnya, foto adalah cahaya dan katalis adalah material yang memfasilitasi atau mempercepat reaksi kimia tanpa ikut bereaksi. Dari dua definisi tersebut, maka fotokatalis adalah material yang dapat memfasilitasi sebuah reaksi kimia terjadi dengan bantuan cahaya. Salah satu material fotokatalis adalah titania (TiO2), yang banyak terdapat di alam. Titania ini, jika terkena cahaya, maka elektronnya akan tereksitasi dan pada titania terbentuk kutub negatif (elektron) dan kutub positif (hole). Nah, kutub-kutub inilah yang nantinya dapat melakukan purifikasi udara, dengan cara bereaksi dengan si polutan udara tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa polutan-polutan seperti gas buang kendaraan (NOx, SOx, CO) dan propana (LPG) dapat terdegradasi menjadi karbondioksida yang relatif tidak berbahaya bagi kesehatan. Selain dapat bereaksi dengan polutan udara, fotokatalis ini juga memiliki sifat sangat suka dengan air (super hidrofilik), sehingga pada lapisan fotokatalis yang teraktivasi umumnya ada lapisan tipis air.
[caption id="attachment_191234" align="aligncenter" width="487" caption="Mekanisme fotokatalisis pada TiO2"]
[caption id="attachment_191237" align="aligncenter" width="689" caption="Mekanisme fotokatalisis pada payung berlapis fotokatalis TiO2"]
Bagaimanakah dengan kinerjanya? Dengan pengujian di dalam wadah botol yang telah dipastikan anti bocor, asap rokok dan kain yang telah dilapisi dimasukkan dan setelah 30 menit, kepekatan asapnya ternyata berkurang. Dengan menggunakan instrumen analisis kromatografi gas, diperiksa kandungan gas rokok dan ternyata kandungan karbon monoksida – salah satu polutan beracun bagi tubuh manusia – berkurang. Selain itu, kain payung setelah pengujian berwarna kuning karena telah menyerap nikotin dalam asap rokok. Kain payung berwarna kuning ini juga sangat mudah dibersihkan, cukup dicuci dengan air mengalir saja warnanya kembali lagi menjadi putih.
[caption id="attachment_191238" align="aligncenter" width="922" caption="(A) Menit ke-0 (Sebelum dimasukkan kain payung); (B) Menit ke-30 setelah dimasukkan kain payung berlapis TiO2. Lingkaran merah menunjukkan tulisan yang sebelumnya tidak terlihat pada (A), menjadi terlihat pada (B)"]
Dengan adanya payung purifikator udara ini, anda dapat berpartisipasi dalam membersihkan udara di lingkungan anda hanya dengan membawa-bawa payung, dan udara di rumah anda lebih segar hanya dengan menaruh payung di tempat dengan penyinaran yang cukup. Use umbrella, breathe fresh air!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H