Pak Rocoto yang mengganggap perkataan anaknya benar juga. Sekarang sekolah mereka berlangsung sampai sore hari. Akhirnya Pak Rocoto membiarkan anak-anaknya bermain.
"Tapi ingat jam 9 malam sudah harus pulang." Tak lupa ia mengingatkan.
"Siap!!" Kata Datil dan Tepin bersamaan.
Tak lama Pak Rocoto pergi, dengan tomat terbangnya, Nyi Rawit dan Ki Gendol pun langsung mendatangi kedua anak-anak cabai tersebut.
"Nyiahaha, anak-anak manis sedang bermain apa?" Tanya Nyi Rawit masih sambil tertawa.
"Si..siapa kamu?" Kata Datil ketakutan.
Tepin yang takut melihat sosok Nyi Rawit langsung melarikan diri, tapi apa daya, Ki Gendol berhasil menangkapnya.
"Mau kemana kamu cah bagus, hohoho"
Mereka berdua pun akhirnya tertangkap lalu dimasukan ke dalam tomat terbang dan pergi dari Desa Cengek menuju kediaman mereka di Gunung Paprika.
Karena tidak kunjung pulang, Pak Rocoto menyusul kembali anak-anaknya, tapi mereka sudah tidak ada disana, ada dua butir bawang merah ditempat itu menandakan bahwa Datil dan Tepin sudah diculik Nyi Rawit dan Ki Gendol.
Pak Rocoto pun menyesal telah membiarkan anaknya main malam hari tanpa pengawasannya, dan ia juga menyesali sudah tidak mempercayai mitos itu lagi.