Maka jadilah para punggawa tertawa, berlindung dengan bodohnya dibalik Undang-undang barunya, melakukan proyek-proyek baru dengan nama standar nasional negara. Entah hasil pembicaraan dengan beberapa pengusaha atau mungkin bagi hasil antara keduanya.
Dan matahari marah! Se-marah-marahnya, karena sinarnya telah di sombong-i oleh nyala lampu kendaraan roda dua di siang hari!
“Hhhhhh..”
.
.
Sebuah kata menggaung di pucuk-pucuk gunung
melahirkan anak-anak gema yang meraung-raung...
hei! Inilah doggy style! Inilah cara aman!
Niscaya kita tetap berteman
dan berada di lahan basah kekuasaan..
.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!