Dengan lingkungan yang sehat, maka kualitas kesehatan masyarakat pun terjamin. Sebab, sampah yang dikelola dengan benar mengurangi risiko penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang tercemar.
Selain itu, pengembangan ekonomi sirkular. Pasalnya sampah dapat menjadi sumber daya bernilai melalui proses daur ulang atau konversi menjadi energi. Salah satu yang dapat dilakukan adalah melakukan kompos sampah organik secara mandiri dari rumah.
Kompos sendiri merupakan hasil penguraian bahan-bahan organik seperti sisa makanan, dedaunan, dan ranting pohon melalui proses alami.
Kompos dapat digunakan sebagai pupuk alami yang memperkaya tanah tanpa memerlukan bahan kimia berbahaya.
Selain membantu mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA, kompos juga memiliki manfaat besar dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan menjaga kesehatan ekosistem.
Mengelola sampah organik dengan membuat kompos secara mandiri punya banyak manfaat, di antaranya: Mengurangi polusi tanah dan air, mengurangi emisi gas rumah kaca, hingga mendukung pertanian berkelanjutan.
Selain untuk lingkungan, Kompasianer Repa mengungkapkan melakukan pemilahan sampah dan kompos secara mandiri dari rumah juga bisa menjadi healing bagi diri sendiri.
Kompasianer Nara juga menyarankan masyarakat perlu bersepakat secara kolektif untuk melakukan mengompos sampah organik bersama-sama dalam suatu wilayah, baik itu tingkat RT maupun RW.
Dengan melakukan praktik baik bersama-sama seperti ini, kita telah mencicil untuk bumi dan masa depan yang lebih baik.
Kita semua memiliki peran penting dalam mengatasi masalah sampah. Mulai dari memilah sampah di rumah, mendukung kebijakan ramah lingkungan, hingga ikut berpartisipasi dalam gerakan sosial yang peduli lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya