Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terikat Judi Online, Bagaimana Melepaskannya?

13 Oktober 2023   21:53 Diperbarui: 14 Oktober 2023   02:24 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang membuat seseorang sulit terlepas dari kebiasaan bermain judi online? Bisakah mereka "disembuhkan" agar tidak lagi bermain judi online?

Pasalnya kita tidak bisa memungkiri bahwa banyak orang terjebak perjudian dekat dengan kesehatan mental dan kriminal.

Ketika makin maraknya kegiatan judi online dalam beragam bentuk yang sudah begitu meresahkan rasa-rasanya mengatasi kecanduan judi di Indonesia masih terbatas.

Apalagi penegakan hukum semata tidak pernah menyelesaikan persoalan karena masalah utama penjudi.

Bagaimana Kompasianer melihat fenomena kasus judi online yang makin meresahkan ini? Berikut beberapa konten terkait topik berikut!

1. Pelaku Judi Online dari Sisi Perspektif Perilaku Konsumen

Kompasianer Eko Gondo Saputro melihat dari beragamnya berita tentang perilaku judi online itu biasanya mereka terjebak dan sulit untuk bebas dari lingkungan judi tersebut.

"Kebanyakan dari mereka memulainya dengan nominal kecil kemudian ketika mendapatkan kemenangan sekali, mereka akan terus menerus melakukan itu," tulisnya.

Belum lagi perihal iklan platform judi ini dengan menarik seperti menggunakan model wanita yang cantik dan bertubuh sexy untuk menarik para pemain laki-laki.

Meskipun sudah mencapai titik gagal total, tulis Kompasianer Eko Gondo Saputro, yang mengherankan adalah para pemain judi online kerap kali tidak bisa berhenti untuk bermain. (Baca selengkapnya)

2. Judi Online, Pinjol, dan Keluarga yang Dipertaruhkan

Kolaborasi berbahaya yang sempurna dari duo online: judi dan pinjaman. Hasilnya sudah bisa ditebak, pasti ada yang dipertahukan: keluarga.

Kompasianer Martha Weda melihat sendiri korban liciknya judi online menipu para calon korbannya. Calon korban merasa sedang diajak bermain game berhadiah uang, alih-alih berjudi.

Ketika tidak bisa keluar dari lingkarang itu maka  mencari modal judi dari pinjol, tanpa terkendali, gali lubang tutup lubang, hingga tak mampu lagi melunasi.

"Sebelum tergoda, ada baiknya memikirkan keluarga yang bakal jadi taruhannya," tulis Kompasianer Martha Weda, mengingatkan! (Baca selengkapnya)

3. Sedih, Banyak Orang Rungkad Gegara Judi Online

Antara geram dan sedih Kompasianer Gatot Tri ketika membaca kisah  teman atau kerabat yang hidupnya rungkad alias rugi sampai habis-habisan gegara judi online (judol).

"Gaji habis, mulai melirik pinjaman online alias pinjol. Apalagi iklan pinjol juga makin gencar saja di media sosial termasuk di YouTube," tulisnya.

Bagi para penjudi, Kompasianer Gatot Tri menilai bahwa apa yang ada di kepalanya adalah hasrat ingin WD dan WD lagi --yang mana sesungguhnya jauh panggang dari api alias zonk.

Kecanduan judi itu sangat mirip dengan kecanduan narkoba.

"Ketika orang kecanduan judol, terjadi pelepasan zat kimia di otak yang bernama dopamin yang menimbulkan perasaan gembira," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

4. Tutorial Berhenti Berjudi ala Mantan Penjudi

Jika menyadari bahwa perjudian sebagai permainan tebak-tebakan dengan hasil yang tidak pasti dan merugikan, kita bisa berhenti dari kecanduan judi.

Kalimat tersebut ditulis Kompasianer Imanuel Lopis sebagai bentuk kekhawatirannya dengan fenomena kasus judi online.

"Banyak orang yang sedang kecanduan dan sulit melepaskan diri dari jeratan judi online. Judi bahkan membuat orang terlilit utang, bisnis kolaps, konflik dalam rumah tangga, dst," lanjut Kompasianer Imanuel Lopis.

Berdasarkan pengalaman yang Kompasianer Imanuel Lopis lalui, ada beberapa tutorial untuk menghilangkan kecanduan dan melepaskan diri dari judi. (Baca selengkapnya)

5. Cara Bijak Menolak Teman Hobi Judi Online yang Meminjam Uang

"Pernahkah Anda terpikir bagaimana sebuah hal yang awalnya hanya sebatas coba-coba dapat dengan cepat berubah menjadi perangkap berbahaya?" tulis Kompasianer Akbar Pitopang mempertanyakan soal fenomena judi online.

Sudah begitu kita semua paham, bahwa untuk memberantas judi online ini diperlukan upaya bersama untuk memberantas jerat kecanduan.

Sayangnya, ketika kita beririsan dengan orang-orang yang bermain, maka tidak bisa dipungkiri akan ada permintaan pinjam uang ini terkait dengan dunia perjudian.

Penting untuk mempertimbangkan setiap keputusan dengan hati-hati, lanjutnya, sehingga permasalahan seputar judi online tidak mengorbankan ikatan silaturahim yang telah terjalin selama ini.

"Kejujuran dan kejelasan perlu diutamakan. Bila ingin membantu, maka perlu dipertegas dengan syarat-syarat yang jelas," tulis Kompasianer Akbar Pitopang. (Baca selengkapnya)

***

Simak beragam konten dan opini terkait judi online lewat Topik Pilihan: Setop Judi Online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun