Kendati begitu, Rendy memaparkan bahwa El Nino yang terjadi pada tahun ini masih terbilang moderat, ketimbang pada tahun 1982, 1997, dan 2015.
Pada tahun tersebut El Nino Indonesia pernah mengalami fenomena El Nino kuat. Di mana curah hujan sangat rendah dan berakibat kekeringan yang ekstrem. Pasalnya pada masa tersebut curah hujan hanya mencapa 0-20mm per bulan selama dua bulan.
"Karena perubahan iklim yang disebabkan pemanasan global, yang memanaskan laut. Laut yang semakin memanas akan membuat ketidakstabilan dinamika atmosfer. Karena laut adalah komponen utama," jelasnya.
Nah, Kompasianer apakah kamu mulai merasakan dari dampak El Nino akhir-akhir ini? Dampak apa yang paling kamu rasakan?
Bagaimana pula kondisi pertanian dan hutan di sekitar daerahmu saat ini? Apakah turut terdampak dari adanya El Nino?
Kompasiana berkolaborasi dengan Kompasianer Rendy Artha Luvian dalam Topik Pilihan Kolaborasi ingin mengajak kamu berbagi laporan, cerita, dan pengalaman sekaligus menantang kamu untuk memberikan gagasan dan solusi terkait dari dampak El Nino ini, mulai dari sektor pertanian hingga ekonomi.
Tak ketinggalan, kamu juga boleh kok bertanya langsung kepada Kompasianer Rendy Artha terkait hal tersebut.
Nantinya, artikel dan pertanyaan terbaik akan ditanggapi langsung oleh Kompasianer Rendy Artha, lho.
Sudah siap? Tunggu info selanjutnya, ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H