Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kerap Diremehkan, Bagaimana Cara Tetap Bahagia Meski Berstatus Tenaga Honorer?

18 Juli 2023   17:25 Diperbarui: 18 Juli 2023   20:10 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru mengajar. Sumber: Dokumentasi Tanoto Foundation via kompas.com

Akses jalan menuju ke sekolah yang rusak, membuat guru di pinggiran Kota Pekanbaru kesulitan ketika berangkat menuju ke sekolah.

Mereka harus berangkat lebih pagi demi menghindari ramainya jalan tersebut atau memilih jalan lain yang tak rusak tapi dengan jarak dan waktu tempuh lebih lama.

Akibatnya, karena sudah terlalu lelah karena harus melewati jalan rusak ketika menuju sekolah, akan memberikan pengaruh pada proses belajar-mengajar di kelas.

Faktor kelelahan bisa menjadi salah satu penyebab proses belajar-mengajar tidak akan bisa berjalan dengan maksimal. (Baca selengkapnya)

Ilustrasi guru sedang mengajar di kelas. Sumber: Pintek via kompas.com
Ilustrasi guru sedang mengajar di kelas. Sumber: Pintek via kompas.com
  1. Era Revolusi Teknologi, Akankah Peran Guru Tergantikan?

Sejak pandemi tahun 2020 lalu, pengaruh teknologi digital benar-benar tak dapat dielakkan dalam dunia pendidikan formal.

Momen langka era pandemi Covid-19 dengan pengalaman pembelajaran daring itu menyisakan residu dalam dunia pendidikan, terkhusus bagi guru baru.

Kini, siswa dan guru seperti tersedot oleh "kelumrahan" teknologi yang artifisial ataupun digital, baik di kelas maupun di luar kelas.

Hal ini memunculkan kekhawatiran, apakah nanti ke depannya peran guru akan secara penuh tergantikan oleh teknologi? (Baca selengkapnya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun