tenaga honorer di Indonesia yang melakukan berbagai cara untuk bisa bertahan dengan terbatasnya penghasilan yang didapat.
Persoalan honorer di Indonesia hingga saat ini masih belum juga bisa terselesaikan. BanyakTerkait honorer ini, pemerintah sedang membuat wacana untuk menyelamatkan para tenaga honorer ini.
Wacana yang mencuat adalah dengan membuka formasi ASN baru, yaitu Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) part time.
Sehubungan dengan ini, Kompasiana telah memilih beberapa konten dari Infinite terkait persoalan guru honorer di Indonesia.
Pengalaman menjadi guru honorer selama kurang lebih tujuh tahun, membuat Kompasianer Halima Maysaroh kerap mendapat pertanyaan apakah sudah diangkat jadi PNS?
Pasalnya, menurutnya tenaga honorer masih kerap dipandang sebelah mata di masyarakat. Terutama soal kecilnya gaji yang diterima.
Seringnya mendapat kesan diremehkan sebagai guru honorer, membuat Kompasianer Halima Maysaroh mengerti bagaimana cara untuk tetap bahagia meski masih berstatus sebagai guru honorer. (Baca Selengkapnya)
Akses jalan menuju ke sekolah yang rusak, membuat guru di pinggiran Kota Pekanbaru kesulitan ketika berangkat menuju ke sekolah.
Mereka harus berangkat lebih pagi demi menghindari ramainya jalan tersebut atau memilih jalan lain yang tak rusak tapi dengan jarak dan waktu tempuh lebih lama.
Akibatnya, karena sudah terlalu lelah karena harus melewati jalan rusak ketika menuju sekolah, akan memberikan pengaruh pada proses belajar-mengajar di kelas.
Faktor kelelahan bisa menjadi salah satu penyebab proses belajar-mengajar tidak akan bisa berjalan dengan maksimal. (Baca selengkapnya)
Sejak pandemi tahun 2020 lalu, pengaruh teknologi digital benar-benar tak dapat dielakkan dalam dunia pendidikan formal.
Momen langka era pandemi Covid-19 dengan pengalaman pembelajaran daring itu menyisakan residu dalam dunia pendidikan, terkhusus bagi guru baru.
Kini, siswa dan guru seperti tersedot oleh "kelumrahan" teknologi yang artifisial ataupun digital, baik di kelas maupun di luar kelas.
Hal ini memunculkan kekhawatiran, apakah nanti ke depannya peran guru akan secara penuh tergantikan oleh teknologi? (Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H