Berupaya menginspirasi kreativitas generasi muda Indonesia, Harian Kompas menggelar Kompasfest 2023 bertajuk "Creation: With Passion, Skill, and Purpose", di Senayan Park, Jakarta, Sabtu (17/06/2023) dan Minggu (18/06/2023).
Festival ini merupakan ajang bagi generasi muda untuk mengekspresikan potensi dan kreativitas mereka dan memberikan inspirasi dan semangat untuk terus berjuang dan berkarya.
Kompasfest 2023 menghadirkan berbagai rangkaian acara. Dimulai dari Conference yang menghadirkan speakers inspiratif dari berbagai kalangan, mulai dari government, public figure, Brand Representative, serta Sosok Kompas.
Conference sendiri menjadi salah satu acara yang mendapat sorotan peserta. Terutama pada sesi "Back to BDM".
Sesi ini diisi dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Fahri Hamzah, dan aktivis perempuan Tsamara Amany serta Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo dengan mengusung topik "Mimpi Tentang Indonesia".
Ridwan Kamil mengatakan mimpi tentang Indonesia pada masa mendatang akan hadir dari tangan-tangan anak-anak muda Indonesia. Dia beralasan pada 2045 Indonesia memiliki bonus demografi dengan 70 persen jumlah penduduknya dalam usia produktif.
Meski begitu, menurutnya, masih ada yang perlu dibenahi . Kang Emil, sapaan akrabnya, menilai anak muda saat ini perlu memiliki pola pikir yang terbuka, terutama terkait dengan perbedaan.
"Yang harus diselamatkan dari bangsa kita adalah pola pikir. Salah satunya adalah jangan mudah bertengkar. Kita sekarang beda sedikit kita tengkar. Â Jadikan perbedaan itu rahmat keanekaragaman. Menjadilah generasi yang jernih," katanya.
Tsamara Amany mengamini apa yang dikatakan pria yang akrba disapa Kang Emil itu. Dia berpendapat anak muda yang terlalu sibuk bertengkar karena urusan perbedaan akan luput dengan perubahan yang akan segera terjadi di depan.
Dia mencotohkan lapangan kerja pada masa mendatang yang mana semuanya telah banyak diambil alih teknologi.
"Karena pertengkaran, karena perbedaan itu kita jadi tidak fokus pada hal-hal fundamental di masa depan. Seperti berubahnya cara kerja pada 2045. Itulah kekhawatiran terbesar saya," ujarnya.
Sementara itu Fahri Hamzah menyebut problem bangsa Indonesia saat ini adalah kekurangan mimpi dari anak muda tentang masa depan Indonesia. Karenanya dia mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan mimpi baru untuk pencapaian yang baru.
"Problem bangsa kita tidak punya mimpi baru untuk pencapaian selanjutnya. Kita butuh gelombang sejarah baru untuk arah baru. Saya percaya Indonesia punya kekuatan global. Indonesia akan jadi superpower baru di kancah global," tegasnya.
Selain "Back to BDM" yang tak kalah menarik adalah sesi "Creators Mindset: Love Yourself, Love Others" dengan narasumber Content Creator Ferry Irwandi, Ranitya Nurlita, dan Musisi Endah n Rhesa tak kalah mendapat antusias peserta yang hadir.
Kemudian ada juga Klass yang menyuguhi intimate workshop bersama peserta sebagai wadah kreativitas kolaborasi dengan komunitas.
Sedangkan pada sesi Show peserta disajikan pertunjukan menarik dari Nidji, Nadin Amizah hingga The Adams yang membuat festival Kompasfest 2023 tahun kian meriah.
Kompasfest tahun ini sendiri bukanlah yang pertama kali diselenggarakan. Sebelumnya pada 2021 dan 2022 Kompasfest telah hadir untuk mewadahi generasi muda untuk mengekspresikan potensi dan kreativitas. Terlebih di saat yang penuh dengan ketidakpastian, kreativitas generasi muda menjadi senjata utama untuk mengatasi krisis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H