"Karena pertengkaran, karena perbedaan itu kita jadi tidak fokus pada hal-hal fundamental di masa depan. Seperti berubahnya cara kerja pada 2045. Itulah kekhawatiran terbesar saya," ujarnya.
Sementara itu Fahri Hamzah menyebut problem bangsa Indonesia saat ini adalah kekurangan mimpi dari anak muda tentang masa depan Indonesia. Karenanya dia mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan mimpi baru untuk pencapaian yang baru.
"Problem bangsa kita tidak punya mimpi baru untuk pencapaian selanjutnya. Kita butuh gelombang sejarah baru untuk arah baru. Saya percaya Indonesia punya kekuatan global. Indonesia akan jadi superpower baru di kancah global," tegasnya.
Selain "Back to BDM" yang tak kalah menarik adalah sesi "Creators Mindset: Love Yourself, Love Others" dengan narasumber Content Creator Ferry Irwandi, Ranitya Nurlita, dan Musisi Endah n Rhesa tak kalah mendapat antusias peserta yang hadir.
Kemudian ada juga Klass yang menyuguhi intimate workshop bersama peserta sebagai wadah kreativitas kolaborasi dengan komunitas.
Sedangkan pada sesi Show peserta disajikan pertunjukan menarik dari Nidji, Nadin Amizah hingga The Adams yang membuat festival Kompasfest 2023 tahun kian meriah.
Kompasfest tahun ini sendiri bukanlah yang pertama kali diselenggarakan. Sebelumnya pada 2021 dan 2022 Kompasfest telah hadir untuk mewadahi generasi muda untuk mengekspresikan potensi dan kreativitas. Terlebih di saat yang penuh dengan ketidakpastian, kreativitas generasi muda menjadi senjata utama untuk mengatasi krisis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H