Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Sembarangan, Parkir Mobil di Pinggir Jalan Ada Aturannya

5 April 2023   12:45 Diperbarui: 5 April 2023   12:58 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mobil parkir sembarangan.(Dok. Erwin Hutapea via kompas.com) 

Pemandangan mobil terparkir di pinggir jalan merupakan hal yang lazim terjadi di Indonesia. Tak jarang, perilaku pemilik mobil yang parkir mobil sembarangan kerap membuat pengguna jalan kesal lantaran fungsi jalan menjadi terganggu.

Padahal, aturan parkir mobil tidak dapat dilakukan sembarangan. Lantas, apa sanksinya jika masih ada pemilik mobil yang parkir sembarangan?

Selain membahas mengenai fenomena parkir mobil sembarangan, Kompasiana telah merangkum artikel infinite menarik lainnya, mulai dari thrifting mengancam industri lokal hingga pengalaman menjalani medical check up serta manfaat yang dirasakan.

1. Tidak Bisa Sembarangan, Ini Aturan Parkir Mobil di Kompleks Perumahan

Ilustrasi mobil parkir sembarangan.(Dok. Erwin Hutapea via kompas.com) 
Ilustrasi mobil parkir sembarangan.(Dok. Erwin Hutapea via kompas.com) 
Kompasianer Ajeng Leodita Anggarani tergelitik membahas fenomena parkir mobil sembarangan. Hal tersebut pernah ia alami saat tinggal di Jalan Rawamangun Muka Selatan, RW 013, Jakarta Timur.

Banyaknya jumlah mobil yang tidak memiliki garasi di kompleks perumahannya, membuat pemilik mobil memiliki beradu cepat meletakkan pot-pot besar, tong sampah, atau bahkan kursi semacam bale-bale di jalan umum tersebut supaya tidak ada kendaraan yang parkir persis di seberang rumah mereka. (Baca selengkapnya)

2. Thrifting Jadi Ancaman Bagi Tekstil Lokal, Bagaimana Solusinya?

Situasi pusat pakaian bekas impor (thrifting) di lantai 2 Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2023). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Situasi pusat pakaian bekas impor (thrifting) di lantai 2 Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2023). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Perkembangan trend fesyen dari berbagai negara sangat mudah masuk dan memengaruhi satu sama lain. Meskipun digadang-gadang mengandung bakteri, virus, dan jamur tetap aja banyak orang mencintai thrifting.

Adapun alasan thrifting digemari bukan cuman karena harganya yang murah, namun jenis dan model baju yang variatif jadi pilihan. (Baca selengkapnya)

3. Dampak Wacana Larangan Turis Asing Sewa Motor di Bali

Sejumlah turis asing mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm di Jalan Sunset Road, Kuta, Badung, Bali, Selasa (28/2/2023).(ANTARA FOTO via BBC)
Sejumlah turis asing mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm di Jalan Sunset Road, Kuta, Badung, Bali, Selasa (28/2/2023).(ANTARA FOTO via BBC)

Belakangan ini pelarangan sewa motor di Bali bagi turis asing menjadi sorotan lantaran mereka berperilaku tidak tertib saat berkendara, mulai dari berkendara tanpa helm, tidak membawa surat izin mengemudi, hingga mengubah dan memodifikasi plat nomor kendaraan.

Buntut dari pelanggaran tersebut, Gubernur Bali I Wayan Koster akan membahas sejumlah aturan pelarangan wisatawan mancanegara menyewa motor.

Lantas, apa dampak pelarangan sewa motor ke turis asing di Bali bagi stakeholder? (Baca selengkapnya)

4. Menyoal Polemik Impor KRL Bekas Jepang Vs KRL Baru Buatan INKA

Ilustrasi impor KRL bekas Jepang (Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI)
Ilustrasi impor KRL bekas Jepang (Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI)

Rencana pengajuan impor KRL bekas Jepang tengah dilakukan pihak PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Adapun tujuannya lantaran ada 10 rangkaian KRL di tahun 2023 dan 19 KRL di tahun 2024 yang akan dikonservasi.

Meski begitu, rencana impor KRL bekas Jepang menuai penolakan dari sejumlah pihak, salah satunya legislator di DPR RI. Mereka meminta pihak KCI memprioritaskan produk kereta buatan dalam negeri yang diproduksi oleh PT INKA.

Lantas jikalau ditanya, manakah gerbong KRL yang membuat penumpang nyaman, KRL bekas Jepang atau kereta baru buatan PT INKA? (Baca selengkapnya)

5. Pengalaman Rutin Medical Check Up Serta Manfaat yang Dirasakan

Ilustrasi medical check up (Freepik.com/rawpixel.com)
Ilustrasi medical check up (Freepik.com/rawpixel.com)

Medical Check Up atau MCU adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara menyeluruh sebagai cara antisipatif untuk mendeteksi tingkat kesehatan dan informasi mengenai kondisi serta tuntutan tubuh. 

Memang, salah satu kendala MCU adalah biaya yang relatif tidak murah. Padahal, biaya MCU terlihat tidak seberapa dibandingkan dengan nominal yang harus dikeluakan untuk menyembuhkan penyakit kronis. (Baca selengkapnya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun