Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fenomena Joki Ilmiah, Benarkah Puncak Gunung Es Kegagalan Perguruan Tinggi Indonesia?

14 Maret 2023   11:25 Diperbarui: 14 Maret 2023   11:26 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini alasan mengapa Jakarta tetap macet meski sudah memiliki transportasi umum. Sumber: kompas.com/Garry Lotulung

Kompasianer Bambang Trim mengatakan bahwa seorang yang berprofesi sebagai ghostwriter atau penulis bayangan adalah profesi yang legal dan tidak bisa disamakan dengan joki ilmiah.

Sebab, menurutnya seorang ghostwriter bekerja sesuai dengan standar, kaidah, dan kode etik penulisan. Selain itu juga seorang ghostwriter juga terikat kontrak dengan pemilik ide utama tulisan. (Baca selengkapnya)

Ilustrasi sejumlah uang disita sebagai barang bukti tindak pidana pencucian uang. Sumber: kompas.com/Mita Amalia Hapsari
Ilustrasi sejumlah uang disita sebagai barang bukti tindak pidana pencucian uang. Sumber: kompas.com/Mita Amalia Hapsari

Baru-baru ini PPATK melihat ada indikasi pencucian uang di 12 koperasi simpan pinjam yang jumlahnya cukupp mencengangkan, yakni 500 triliun rupiah.

Maka dari itu, untuk meminimalkan risiko Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) di koperasi adalah degan cara menerapkan prinsip distribusi kepada anggota dan pelayanan kepada anggota untuk mengatur keseimbangan rasio keuangan koperasi. (Baca selengkapnya)

Ini alasan mengapa Jakarta tetap macet meski sudah memiliki transportasi umum. Sumber: kompas.com/Garry Lotulung
Ini alasan mengapa Jakarta tetap macet meski sudah memiliki transportasi umum. Sumber: kompas.com/Garry Lotulung

Transportasi umum di Jakarta sudah banyak. Tapi kok masih macet ya?

Belum lama ini terdapat hasil survei yang dirilis Tomtom Traffic Index, menurut hasil survei itu DKI Jakarta menempati urutan ke-29 sebagai kota termacet dari 389 kota yang ada di dunia.

Posisi Jakarta dalam hasil survei itu juga diketahui tertinggi di ASEAN. Posisi DKI Jakarta berada di urutan ke-29 berbeda jauh dengan negara-negara lain di ASEAN seperti, Bangkok yang berada di urutan ke-57, Singapura ke-127, dan Kuala Lumpur ke-143. (Baca selengkapnya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun