Belakangan ini masyarakat dihebohkan dengan kesuksesan seorang pemuda bernama Ghozali yang menjual swafoto dirinya sebagai NFT atau Non Fungible Token.
Secara harfiah, NFTÂ merupakan aset digital yang dapat mewakili barang berharga dengan nilai tukar yang tidak bisa diganti. Adapun produk NFT yang dapat dijual meliputi lukisan digital, musik, teks, video, dan produk lainnya berbentuk digital. Selain itu, jual beli NFT tidak dilakukan sembarangan, melainkan melalui platform khusus dan pembayaran NFT hanya dapat dilakukan dengan mata uang kripto, yang umumnya menggunakan Ethereum.
Lalu, bagi pemula yang tertarik untuk membuat dan menjual aset NFT, bagaimana memulainya?
Selain membahas mengenai NFT, berikut Kompasiana telah merangkum artikel menarik dan terpopuler lainnya.
1. Ghozali Everyday dan NFT, Bukti Bahwa Gen Z Berkualitas Unggul
Sejak usia 18 tahun, remaja asal Semarang tersebut konsisten memfoto dirinya setiap hari, hingga akhirnya ia berhasil meraup 1,5 miliar Rupiah. Kok bisa? Bagaimana caranya? (Baca selengkapnya)
2. Membuat Churros, Hidangan Manis dari Spanyol
Bagi pelancong yang pernah mengunjungi Spanyol, pasti sangat akrab dengan jajanan churros. Churros, merupakan makanan yang terbuat dari adonan tepung terigu yang rasanya manis. Biasanya churros dihidangakan dengan taburan gula dan bubuk kayu manis. Tertarik membuat di rumah? Ini dia resepnya! (Baca selengkapnya)
3. Melongok Kamar Gas Maut Masa Hitler di Jerman
Kompasianer Walentina Waluyanti membagikan pengalamannya berkunjung ke Kamp Konsentrasi di Dachau.
Kamp Konsentrasi di Dacha merupakan kamp besar pertama yang didirikan sejak Hitler berkuasa pada tahun 1933. Seperti apa kondisi di dalamnya? (Baca selengkapnya)
 4. PTM dan Post Traumatic Stress Disorder di Tengah Lonjakan Kasus Omicron di Jerman
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sejumlah sekolah telah dimulai. Tidak hanya di Indonesia, namun negara Jerman juga menerapkannya.
Di Jerman, kondisi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menyebabkan reaksi emosional bagi peserta didik.
Menurut pemaparan Kompasianer Inosensius I. Sigaze yang sedang menempuh pendidikan di Jerman, ia membagikan kisahnya bagaimana beberapa mahasiswa yang ia kenal mengurung dirinya karena takut terkena Covid dan juga membatasi kontak dengan teman-temannya selama dua tahun lebih. Bahkan ada juga beberapa mahasiswa yang memilih untuk berhenti kuliah karena merasa tidak nyaman dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tengah meningkatnya kasus Omicron. (Baca selengkapnya)
5. Dilema Penagihan lewat Telepon Kantor pada Nasabah Berprofesi Karyawan atau Pegawai
Penggunaan kartu kredit merupakan hal yang biasa dilakukan oleh masyarakat saat ini. Sayangnya, di tengah kemudahan, justru tak sedikit orang yang memanfaatkan kartu kredit dengan tidak bijak dan tidak bertanggung jawab.
Alhasil risiko dikejar penagih utang pun harus siap-siap dihadapi jika telat membayar tagihan. Lantas, apa yang harus dilakukan jika penagih hutang justru tidak mengingatkan melalui sms maupun telepon nasabah, melainkan langsung menghubungi bahkan mendatangi kantor tempat di mana nasabah bekerja? (Baca selengkapnya)