Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lagi Tren, Begini Cara Kerja NFT yang Bikin Ghozali Kaya Mendadak

21 Januari 2022   04:00 Diperbarui: 21 Januari 2022   04:16 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi NFT Ghozali Everyday yang dijual di OpenSea.(Diolah Kompasiana dari sumber: KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto)

Belakangan ini masyarakat dihebohkan dengan kesuksesan seorang pemuda bernama Ghozali yang menjual swafoto dirinya sebagai NFT atau Non Fungible Token.

Secara harfiah, NFT merupakan aset digital yang dapat mewakili barang berharga dengan nilai tukar yang tidak bisa diganti. Adapun produk NFT yang dapat dijual meliputi lukisan digital, musik, teks, video, dan produk lainnya berbentuk digital. Selain itu, jual beli NFT tidak dilakukan sembarangan, melainkan melalui platform khusus dan pembayaran NFT hanya dapat dilakukan dengan mata uang kripto, yang umumnya menggunakan Ethereum.

Lalu, bagi pemula yang tertarik untuk membuat dan menjual aset NFT, bagaimana memulainya?

Selain membahas mengenai NFT, berikut Kompasiana telah merangkum artikel menarik dan terpopuler lainnya.

1. Ghozali Everyday dan NFT, Bukti Bahwa Gen Z Berkualitas Unggul

Ghozali Everyday (Sumber: tribunnews.com)
Ghozali Everyday (Sumber: tribunnews.com)
Masyarakat Indonesia tengah dibuat kaget dengan kemunculan Ghozali atas kesuksesannya dalam menjual karya hasil foto dirinya melalui platform OpenSea dalam bentuk Non-Fungible Token (NFT).

Sejak usia 18 tahun, remaja asal Semarang tersebut konsisten memfoto dirinya setiap hari, hingga akhirnya ia berhasil meraup 1,5 miliar Rupiah. Kok bisa? Bagaimana caranya? (Baca selengkapnya)

2. Membuat Churros, Hidangan Manis dari Spanyol

Churros, Hidangan manis dari Spanyol ( foto: HennieOberst)
Churros, Hidangan manis dari Spanyol ( foto: HennieOberst)

Bagi pelancong yang pernah mengunjungi Spanyol, pasti sangat akrab dengan jajanan churros. Churros, merupakan makanan yang terbuat dari adonan tepung terigu yang rasanya manis. Biasanya churros dihidangakan dengan taburan gula dan bubuk kayu manis. Tertarik membuat di rumah? Ini dia resepnya! (Baca selengkapnya)

3. Melongok Kamar Gas Maut Masa Hitler di Jerman

Foto situs sejarah kamp konsentrasi Dachau di Jerman. (Sumber: Dokumentasi Walentina)
Foto situs sejarah kamp konsentrasi Dachau di Jerman. (Sumber: Dokumentasi Walentina)
Jerman merupakan negara yang banyak menawarkan destinasi wisata sejarahnya yang menarik, salah satunya Kamp Konsentrasi di Dachau.

Kompasianer Walentina Waluyanti membagikan pengalamannya berkunjung ke Kamp Konsentrasi di Dachau.

Kamp Konsentrasi di Dacha merupakan kamp besar pertama yang didirikan sejak Hitler berkuasa pada tahun 1933. Seperti apa kondisi di dalamnya? (Baca selengkapnya)

 4. PTM dan Post Traumatic Stress Disorder di Tengah Lonjakan Kasus Omicron di Jerman

Ilustrasi kuliah tatap muka dapat mennimbulkan gejala PTSD pada mahasiswa di tengah kasus omicron. (Sumber: Thinkstock via Kompas.com)
Ilustrasi kuliah tatap muka dapat mennimbulkan gejala PTSD pada mahasiswa di tengah kasus omicron. (Sumber: Thinkstock via Kompas.com)

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sejumlah sekolah telah dimulai. Tidak hanya di Indonesia, namun negara Jerman juga menerapkannya.

Di Jerman, kondisi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menyebabkan reaksi emosional bagi peserta didik.

Menurut pemaparan Kompasianer Inosensius I. Sigaze yang sedang menempuh pendidikan di Jerman, ia membagikan kisahnya bagaimana beberapa mahasiswa yang ia kenal mengurung dirinya karena takut terkena Covid dan juga membatasi kontak dengan teman-temannya selama dua tahun lebih. Bahkan ada juga beberapa mahasiswa yang memilih untuk berhenti kuliah karena merasa tidak nyaman dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tengah meningkatnya kasus Omicron. (Baca selengkapnya)

5. Dilema Penagihan lewat Telepon Kantor pada Nasabah Berprofesi Karyawan atau Pegawai

Ilustrasi kredit (Sumber: Thinkstockphotos via Kompas.com) 
Ilustrasi kredit (Sumber: Thinkstockphotos via Kompas.com) 

Penggunaan kartu kredit merupakan hal yang biasa dilakukan oleh masyarakat saat ini. Sayangnya, di tengah kemudahan, justru tak sedikit orang yang memanfaatkan kartu kredit dengan tidak bijak dan tidak bertanggung jawab.

Alhasil risiko dikejar penagih utang pun harus siap-siap dihadapi jika telat membayar tagihan. Lantas, apa yang harus dilakukan jika penagih hutang justru tidak mengingatkan melalui sms maupun telepon nasabah, melainkan langsung menghubungi bahkan mendatangi kantor tempat di mana nasabah bekerja? (Baca selengkapnya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun