Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

11 Ucapan Selamat Hari Ibu, dalam Puisi hingga Pengharapan

22 Desember 2021   00:44 Diperbarui: 12 Januari 2022   16:59 3773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu menggendong anak. (sumber: SHUTTERSTOCK.com via kompas.com)

Ternyata yang sedikit kutahu tiba-tiba mengenyangkan rasa lapar dan dahaga
Tiba-tiba pula kulihat wajah binar ibu
Yang mungkin laparnya atas rindu padaku untuk membawa sedikit kebahagiaan
Bahwa aku bakal sampai pada tempat tujuan dengan baik

3. Ibu, Ubi, dan Bui

Tahukah kau perempuan itu? Dialah yang kupanggil Ibu. Meski tak ada pertalian darah sama sekali denganku, tapi lidahku fasih memanggilnya demikian.

4. Bunga dari Ibu

Aku selalu terdiam saat ibu menyiram kembang.
Kulihat seperti ada pelangi di antara rintik air yang tumpah.
Mungkin itulah asal warna bunga.

***

5. Rumahnya puisi adalah sunyi, sedangkan kasih dan sayang beralamatkan padamu, Ibu!

6. Ibu, jika lelah istirahatlah; jika lapar, makanlah; jika sedih, menangislah. Masih ada hari esok, Ibu, untuk kita bahagia bersama.

Baca juga: Ibu, Madrasah Anak yang Pertama

7. Saat mulutku mampu berucap "Ibu" untuk pertama kali, pada saat itulah aku tahu rasanya hangat selain dari pelukan: cinta Ibu.

8. Bagi para penyair, tangan Ibu itu lembar puisi yang tidak habis ditulis; tidak pernah selesai dibacakan; namun tercetak jelas "kasih sepanjang masa".

9. Tidak baik memendam rindu, karena Ibu selalu menunggumu pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun