Rekomendasi wisata buat ajak liburan akhir tahun bisa jadi pilihan merayakan Hari Ibu tahun ini sekaligus quality time bersama ibu. Hari ibu diperingati setiap 22 Desember di Indonesia.
Mengajak liburan jelang akhir tahun adalah salah satu cara untuk membahagiakan ibu. Apalagi, di tengah aktivitas kamu yang padat setahun terakhir ini, memiliki quality time dengan ibu pasti terbilang jarang.
Nah, mumpung momennya adalah Hari Ibu, enggak ada salahnya buat ajak ibu kamu liburan akhir tahun. Tetapi ingat, protokol kesehatan tetap harus dijaga, jangan sampai terlewatkan, ya.
Kompasiana sudah punya rekomendasi destinasi wisata akhir tahun yang bisa kamu kunjungi. Rekomendasi ini juga pas banget buat quality time dengan ibu. Berikut daftarnya:
Tanjung Bongo
Sudah pernah dengar tempat ini sebelumnya? Kalau belum, kamu harus cari tahu dan berangkat ke sini.
Tanjung Bongo terletak di Desa Pune, Kecamatan Galela, Halmahera Utara, Maluku Utara
Dengan lokasinya yang relatif dekat dari pusat kota Soa Sio, ibu kota Kecamatan Galela, Tanjung Bongo dengan cepat menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Halmahera Utara.
Dari Tobelo, ibu kota Kabupaten Halmahera Utara, Tanjung Bongo pun bisa dicapai dalam waktu hanya 45 menit.
Berdasarkan penututran Kompasianer Tony Syiariel yang pernah berkunjung ke sini, Tanjung Bongo ideal banget buat liburan bersama keluarga.
Pasalnya, Tanjung Bongo telah dilengkapi berbagai fasilitas. Dari dermaga hingga jembatan kayu yang menghubungkan satu pulau karang dengan pulau karang lainnya. Beberapa pondok kayu juga ikut dibangun
Pesona Tanjung Bongo, masih menurut Kompasianer Tony Syiariel, kerap dibandingkan dengan Kepulauan Raja Ampat, destinasi wisata di Papua Barat yang sudah termasyhur hingga ke seluruh dunia itu. Sebagian wisatawan pun tidak ragu menyebutnya sebagai "Miniatur Raja Ampat".
Gimana, tertarik untuk pergi ke sana dan ajak ibumu untuk quality time? Cusss, tunggu apalagi!
Kalau masih penasaran, baca artikel selengkapnya di sini.
Danau Tiga Warna Gunung Kelimutu
Danau berwarna biru bernama Tiwu Ata Bupu yang artinya danau orangtua. Danau berwarna merah bernama Tiwu Ata Polo atau danau sihir. Sementara danau berwarna hijau bernama Tiwu Nuwa Muwi Kou Fai yang artinya danau muda-mudi.
Danau Tiga Warna berada di Gunung Kelimutu. Tepatnya di Kecamatan Kalimutu, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Tiga danau dengan tiga warna di bawah Gunung Kelimutu inilah yang menjadi rekomendasi untuk dikunjungi. Selain karena keunikannya, sejarah di balik lokasi ini juga menarik banget buat dikunjungi.
Selain itu, di area danau juga terdapat penjual kain tenun khas Ende. Kain-kain cantik ini dipajang di area danau, dan dengan indahnya berkibar tertiup angin kala angin berhembus. Tak ada salahnya untuk melihat-lihat dan juga membelinya sebagai cindera mata khas Kota Ende.
Baca selengkapnya di sini.
Museum Kentang Goreng
Eits, jangan heran dulu. Berkunjung ke museum bukan berarti kamu tidak bisa quality time sama ibu, lho. Lagipula, museum ini terbilang unik dan menarik. Ingat ya, ini kentang goreng, bukan kentang.
Museum ini berada di Kota Brugge, Belgia. Eh, kok jauh amat sih di Belgia?
Iya, museum kentang goreng di Belgia mengklaim bahwa pembuatan kentang goreng pertama kali, berasal dari Belgia sejak tahun 1750.
Museum kentang goreng di Belgia didirikan pada tahun 2008. Bangunan museum ini adalah bangunan tertua di Belgia, dibangun pada abad ke 14.
Museum kentang goreng Belgia disebut sebagai museum kentang goreng pertama dan satu-satunya museum kentang goreng terlengkap di dunia.
Apa istimewanya kentang goreng sampai ada museumnya segala?
Di museum ini pengunjung bisa membaca informasi tentang perjalanan asal-usul kentang, hingga akhirnya tersebar ke seluruh dunia.
Nah, karena itu ajak langsung ibumu ke sini. Apalagi kalau ibunda hobi banget masak kentang goreng, wajib banget ke sini.
Kalau pengin tahu lebih lengkap eputar Museum Kentang Goreng di Belgia bisa baca di sini.
Baca juga:Â Coba Deh Tonton, 5 Film yang Bakal Membuat Kamu Mengerti Perjuangan Seorang Ibu
Tenun Lebak Lauq
Berlokasi di di Dusun Lebak Lauq, Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, terdapat sebuah sentra "Kerajinan Tenun Lebak Lauq dengan beranggotakan sekitar 30 orang. Semuanya perempuan.
Salah satu keunggulan karya tenun yang dihasilkan sentra ini adalah penggunaan bahan-bahan pewarna alami.
Untuk mendapatkan warna merah pada benang, misalnya, digunakan kulit Bayur (pterospermum javanicum). Bayur disebut-sebut punya kandungan antioksidan.
Wah, menarik kan? Pasti ibu langsung hayu deh kalau diajak ke sini.
Kalau kamu ingin tahu lebih lengkapnya bisa baca artikelnya di sini.
Masjid Agung Solo
Masjid Agung Solo terletak berdekatan dengan Keraton Solo. Dan memang, masjid ini disebut juga Masjid Agung Keraton Surakarta.
Komplek masjid ini terlihat sangat luas, hampir satu hektare. Terlihat pula menara di sisi kanan masjid sehingga memperkuat ciri sebagai masjid.
Berikutnya, tampak bangunan kuno yang berwibawa berupa ruang terbuka dengan pilar-pilar antik.
Masjid yang awalnya dinamakan Masjid Ageng Keraton Hadiningrat tersebut dibangun oleh Pakubuwono III. Msjid ini berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Solo.
Bagi para pelancong yang berkunjung ke Solo, selain menikmati aneka makanan khas dan berbelanja pakaian batik, ada baiknya merasakan syahdunya beribadah di Masjid Agung Surakarta yang syarat nilai sejarah.
Baca selengkapnya di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H