Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Adidas Minta Maaf Usai Sebut Wayang Kulit dari Malaysia

17 November 2021   13:38 Diperbarui: 17 November 2021   13:52 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu koleksi sepatu Adidas yang terinspirasi dari budaya Wayang Kulit.(sumber: Adidas via kompas.com)

Pabrikan sepatu besar, Adidas, baru saja merilis serial terbaru mereka UltraBoost DNA City Pack dengan menyematkan motif wayang kulit pada desainnya.

Akan tetapi, hal tersebut justru menuai kritik dari netizen Indonesia karena Adidas Singapura menuliskan "Wayang Kulit, bagian penting dari identitas dan warisan budaya Malaysia."

Tidak lama setelah itu, akhirnya pihak Adidas Singapura (@adidasssg) meminta maaf dan mengganti 'caption' dengan menambahkan Indonesia sebagai negara asal warisan budaya wayang kulit.

"Originating from Indonesia, Wayang Kulit has inspired other parts of Southeast Asia," tulis @adidassg, pada unggahan terbarunya itu.

Sebagaimana kita ketahui, seperti dikutip dari kompas.com, pada tahun 2003 Wayang Kulit sudah diakui oleh UNESCO sebagai bagian kebudayaan Indonesia.

Wayang Kulit juga masuk ke dalam kategori warisan budaya tak benda asli Indonesia.

Menariknya, karena permasalahan ini justru menambah diskusi baru di media sosial: apakah selama ini kita sudah dan/atau masih membudayakan Wayang Kulit?

Padahal masih segar dalam ingatan, jika setiap tanggal 7 November ditetap sebagai Hari Wayang Nasional dan Dunia oleh UNESCO.

Kompasianer Indra Mahardika sempat menulis tentang pengalamannya terakhir kali menonton pagelaran Wayang, yakni dulu, 20 tahun lalu, saat masih SD --itupun karena ada salah satu keluarga yang mengadakan hajatan.

Itu masih mending, bahkan saat Kompasianer Indra Mahardika menanyakan pada teman-temannya malah ada yang belum pernah menonton sama sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun