Pada masa, menjual pulsa secara eceran jadi sebuah bisnis yang menjanjikan.
Bahkan, ada yang berani keluar dari pekerjaan utamanya dan banting stir untuk menjadi penjual saja.
Ya, zaman berubah, bisnis menjual pulsa ini perlahan ditinggalkan: dari pencaharian utama, lalu usaha sampingan, dan kini mulai ditinggalkan.
Kini makin jarang saja orang mengisi pulsa di konter-konter yang ada, sekalipun itu dekat dengan rumah.
Lantas, mesti bagaimana para penjual pulsa di konter-konter ini bersiasat?
Selain pembahasan mengenai penjual pulsa tadi, masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya di Kompasiana: dari dampak negatif yang dihasilkan oleh pinjol ilegal, hingga membayangkan tinggal di apartemen.
1. Konter Pulsa, Bisnis yang Kini di Persimpangan Jalan
Risiko memiliki usaha di lapak pinggir jalan umum akan banyak preman atau ormas yang meminta pungutan liar atas demi keamanan dan kelancaran usaha.
Selain itu, tentu saja, ada beberapa faktor yang membuat usaha konter pulsa seakan ada di persimpangan jalan. (Baca selengkapnya)
2. Pinjol Ilegal, Hama di Tengah Tumbuh Suburnya Industri Fintech di Indonesia
Pinjol Ilegal seperti hama di tengah berseminya industri fintech di Indonesia, namun mereka patah tumbuh hilang berganti. Mesti mulai darimana mengurainya? (Baca selengkapnya)
3. Hal yang Paling Meresahkan di Apartemen
Memang banyak orang memiliki apartemen hanya sebagai aset, tidak benar-benar ditinggali, dan hanya menyewakan unit melalui agen.
Praktik seperti ini, barangkali, terjadi di banyak apartemen kelas menengah Ibu Kota.
Akan tetapi, bagaimana bagi mereka yang ingin benar-benar tinggal di apartemen? (Baca selengkapnya)
4. Santri Era Society 5.0 di Tengah Aturan Non-Ponsel Pondok Pesantren
Di era society 5.0, santri memiliki tantangan tersendiri terkait perannya dalam masyarakat luas. Kebutuhan ini dimulai dengan internet yang besar.
Sedangkan itu, di sisi lain, saat berada di dalam pesantren terdapat peraturan non-ponsel bagi santri. Apa dampaknya? (Baca selengkapnya)
5. Kabar Pahit dari Denmark Open dan Pelipur Lara dari Putri KW
Ketika Denmark Open mulai digelar pada 19 Oktober lalu, ada harapan pemain-pemain Indonesia akan membawa pulang gelar. Tapi, yang terjadi, di final Denmark Open yang dimainkan Minggu (24/10) petang hingga malam, tidak ada satupun pemain Indonesia.
Namun, pada gelaran lain, masih ada Putri Kusuma Wardani, berhasil menjadi juara pada ajang Czech Open 2021.
Gelar ini menjadi pelipur lara mengingat pencapaian Indonesia di turnamen Denmark Open 2021. (Baca selengakapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H