Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mural, Rock Art, dan Baliho Politisi

24 Agustus 2021   04:20 Diperbarui: 24 Agustus 2021   04:20 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mawlawi Hibatullah Akhundzada adalah pemimpin taliban yang sekarang secara de facto menduduki Afghanistan. Sumber: AFGHAN ISLAMIC PRESS via Kompas.com

Untuk yang perlu dipahami dari banyaknya pemberitaan mengenai mural, yakni bahwa itu merupakan lukisan yang terdapat di dinding, langit-langit atau di permukaan datar, cembung dan cekung yang biasanya berskala besar.

Melansir Mural Form, 27 April 2017 sebagaimana dikutip dari kompas.com, mural sudah ada sejak 30.000 sebelum Masehi (SM).

Oleh karena itu, bisa saja mural ini dianggap sebagai jenis kesenian lain: menjadi peran penting dalam mendokumentasikan peradaban.

Selain pembahasan mengenai mural dan karya seni, masih ada konten menarik dan terpopuler lainnya di Kompasiana.

1. Mural dan Rock Art, Ekspresi Budaya yang Sama di Zaman Berbeda

Ilustrasi Mural dan Rock Art (Sumber: Gambar Cadas (dokumentasi pribadi). Gabar Mural (metro sindonews dan pikiran rakyat) diolah Kompasianer Mas Han
Ilustrasi Mural dan Rock Art (Sumber: Gambar Cadas (dokumentasi pribadi). Gabar Mural (metro sindonews dan pikiran rakyat) diolah Kompasianer Mas Han

Mural adalah budaya pop yang mendunia. Artinya secara internasional, masyarakat dunia mengenal tradisi dan budaya mural.

Demikian pula, rock art atau seni gambar cadas. Adalah budaya prasejarah yang dikenal di berbagai belahan dunia.

Perilaku mural dan rock art, sebenarnya menunjukkan budaya yang sama, yakni budaya mengekspresikan pikiran dalam bentuk seni lukis disertai teks. (Baca selengkapnya)

2. Mengapa Tidak Ada Modalitas di Baliho Politisi?

Baliho politisi | (Sumber: KOMPAS.COM/ASIP HASANI)
Baliho politisi | (Sumber: KOMPAS.COM/ASIP HASANI)

Baliho politisi yang bermunculan pada kondisi pandemi sempat menjadi isu yang kontroversi. Banyak tangapan dari masyarakat bermunculan, baik respon secara kritis maupun respon yang normatif. (Baca selengkapnya)

3. Inilah 4 Tips Cari Saham yang Bisa Kasih "Cuan" Puluhan hingga Ratusan Persen

ilustrasi Screening Saham | Sumber: economictimes.indiatimes.com
ilustrasi Screening Saham | Sumber: economictimes.indiatimes.com

Upaya mencari dan menemukan saham yang layak diinvestasikan bakal menentukan perjalanan investasi yang dilakukan.

Jika "berjodoh" dengan sebuah saham yang bagus, maka investor bisa saja memperoleh keuntungan yang lumayan besar darinya. (Baca selengkapnya)

4. Siapakah Pemimpin Utama Taliban, Bagaimana Kiranya Afghanistan di Bawah Kekuasaannya?

Mawlawi Hibatullah Akhundzada adalah pemimpin taliban yang sekarang secara de facto menduduki Afghanistan. Sumber: AFGHAN ISLAMIC PRESS via Kompas.com
Mawlawi Hibatullah Akhundzada adalah pemimpin taliban yang sekarang secara de facto menduduki Afghanistan. Sumber: AFGHAN ISLAMIC PRESS via Kompas.com

Mawlawi Haibatullah Akhundzada diangkat sebagai panglima tertinggi Taliban pada 25 Mei 2016 setelah kematian pemimpin sebelumnya, Mullah Akhtar Mansour, dalam serangan pesawat tak berawak.

Akan seperti apa Afghanistan di bawah kekuasaannya? (Baca selengkapnya)

5. Mencicipi Bubur Tinutuan Khas Manado, Harum Kemangi Menggiurkan Lidah

Bubur Tinutuan khas Manado, Sulawesi Utara. Sumber: Shutterstock/Paramita Damayanti via Kompas.com
Bubur Tinutuan khas Manado, Sulawesi Utara. Sumber: Shutterstock/Paramita Damayanti via Kompas.com

Pengalaman pertama mencicipi bubur tinutuan khas Manado, Sulawesi Utara.

Selain nikmat dinikmati sebagai hidangan sarapan, bubur ini nikmat dinikmati di waktu lain. Ingin coba juga? Berikut resep dan cara buatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun