Namun dari pengamatan sekilas, jalur sepeda ini tampak sepi. Kenyataannya, boleh dikatakan sedikit sekali warga kota yang rutin bersepada. Kalaupun ada yang hobi naik sepeda, lebih ditujukan buat hiburan sekaligus berolahraga di hari libur. (Baca selengkapnya)
Jalur Sepeda Itu untuk Siapa?
Jalur sepeda ini, konon, dirancang dan dibangun sebagai salah satu upaya untuk mengurangi polusi yang (kabarnya) 75 persen diantaranya disumbang oleh hasil pembakaran bahan bakar fosil kendaraan bermotor.
Selain masalah di atas itu, ada lagi masalah lain seperti yang satu ini: karena ruang jalan diambil oleh jalur sepeda, maka, beberapa ruas jalan raya di sana menjadi "menyempit".
Karena ruang jalan yang menyempit itulah, maka ada beberapa ruas jalan yang nyaris tak bisa dilewati 2 (dua) mobil yang berjalan searah dan berjejer.
Jika kita ingin teguh memegang aturan bahwa aturan adalah aturan, maka hampir tidak bisa dibayangkan pada saat jam-jam sibuk akan berapa panjang antrean mobil di sana agar disebut taat aturan?Â
"Di jalan Mampang dan Warung Buncit tersebut, siang itu, saya juga bisa melihati dan menjumpai banyak kendaraan bermotor roda dua dan empat yang diparkir bebas di atas jalur sepeda tanpa merasa khawatir akan ditindak petugas. Lebih lagi, pada saat laju kendaraan terhambat di pertigaan atau perempatan karena lampu merah menyala, kendaraan bermotor saling berebut memadati jalur sepeda," tulis Kompasianer Taufiq Rahman. (Baca selengkapnya)
Jalur Sepeda Versus Halte Bus
Belum lama ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberlakukan uji coba jalur khusus sepeda.
Selain faktor keamanan berkendara, jalur sepeda ini dibuat untuk mendorong penggunaan sepeda sebagai alat transportasi yang ramah lingkungan di ibu kota.
Adanya fasilitas ini diharapkan dapat memancing para pekerja ibu kota untuk menggunakan sepeda saat berangkat dan pulang kerja.
Namun, jalur khusus sepeda di Jakarta ini bukannya tanpa kendala dan tidak ada titik rawannya. Di banyak titik, jalur ini bersinggungan dengan halte bus yang berada di pinggir jalan.
Halte bus ini biasanya digunakan untuk menurunkan dan menaikkan penumpang bus transjabodetabek yang melayani dari dan ke daerah penyangga Jakarta, yaitu Bogor, Tangerang dan Bekasi.