Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bakal Diambil Alih Pemerintah, Ini Fakta-Fakta TMII yang Harus Kamu Ketahui

8 April 2021   12:27 Diperbarui: 8 April 2021   16:03 1339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kunjungan Tien ke objek-objek wisata tersebut mendorong untuk mewujudkan ide ke dalam suatu proyek dengan membuat taman tempat rekreasi yang mampu menggambarkan kebesaran dan keindahan Indonesia dalam bentuknya yang mini," tulis dalam laman tersebut.

Ditentang Mahasiswa dan Intelektual

Pembangunan TMMI sempat ditentang oleh kalangan mahasiswa dan intelektual.

Bangunan yang dulu disebut sebagai Miniatur Indonesia Indah (MII) ini menghabiskan dana Rp 10,5 miliar pada waktu itu.

Besarnya anggaran tersebut dinilai tidak sesuai dengan pidato Soeharto.

Sebulan sebelum pengumuman pembangunan TMMI oleh Tien, Soeharto sempat berpidato untuk menganjurkan hidup prihatin.

"Jangan melakukan pemborosan-pemborosan, karena sebagian besar rakyat masih hidup miskin," kata Soeharto, seperti dikutip Historia dari Mahasiswa Indonesia, 5 Desember 1971.

Minta Dana ke Gubernur se-Indonesia

Pembangunan TMII melalui Yayasan Harapan Kita (YHK) memakan dana sekira Rp 10,5 miliar.

YHK kala itu mencari dana bantuan dengan melibatkan gubernur dari seluruh Indonesia. Setidaknya ada 26 gubernur yang diajukan proposalnya oleh Tien.

Dan Tien sendiri yang mengkaui hal tersebut dihadapan gubernur se-Indonesia di Istana Negara pada 30 Januari 1971.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun