Serial kartun Doraemon tentu bukan tontonan yang asing. Tayangan ini kerap menemani akhir pekan kita saban Minggu pagi.
Menariknya, meski hanya tontonan hiburan, serial ini punya pesan moral, terutama untuk kamu yang berprofesi guru. Setidaknya demikian yang ditulis oleh Kompasianer Ozy V. Alandika.
Artikel yang ditulis Kompasianer Ozy V. Alandika ini menjadi salah konten populer di Kompasiana.
Tak hanya itu, isu terkait Menteri Risma dan perbedaan Indonesia dan Jerman terkait vaksin juga turut menjadi konten populer di Kompasiana, Rabu (20/01/2020). Berikut artikelnya:
Awas! Berikut 3 Gaya Mengajar ala Sensei Nobi yang Tidak Boleh Ditiru Guru Masa Kini
Sensei Nobi dalam Serial Doraemon. Foto: Doraemon.fandom.com
Terlepas dari banyaknya pengakuan bahwa pembelajaran era 90 hingga 2000-an mampu mendulang nilai efektifitas yang tinggi, sayangnya pengakuan tersebut tidak cocok lagi dengan gaya belajar generasi Z dan Aplha.
Maka dari itulah, berkaca dari serial Doraemon yang terus merengkuh eksistensi hingga sekarang, tercatat ada 3 gaya mengajar ala Sensei Nobi yang rasanya tak boleh lagi ditiru oleh guru masa kini. Apa saja? (Baca selengkapnya)
Risma Menakhodai Mensos dari Sudut Pandang Paria
Gaya pemimpin Paria; Nasional.Kompas.Com
Filosofi kepemimpinan Ibu Risma serupa Filsuf perempuan berpengaruh abad 20 yakni Hannah Arendt. Di mana Hannah Arendt meletakkan dasar pemikirannya dari sudut pandang Paria. Korelasi gaya kepemimpinan Hannah Arent dan Risma memiliki kesamaan, yakni... (Baca selengkapnya)
Banjir Kalsel Terbesar Sejak 50 Tahun Terakhir, Mustahil Penyebabnya "Hanya" Curah Hujan!
Banjir yang Merendam Kota Banjarmasin | @kaekaha
Presiden Jokowi saat berkunjung ke Kalimantan Selatan untuk meninjau langsung musibah banjir besar di Banua Banjar, mengataka banjir kali ini menjadi terparah semenjak 50 tahun terakhir. Musababnya, menurut Jokowi, tingginya curah hujan selama 10 hari terakhir di Kalsel.
Namun tepatkah yang dikatakan Jokowi? (Baca selengkapnya)
Hindari Mental "FOMO" Saat Investasi Saham
Beda Indonesia dan Jerman dalam Mengutamakan Orang yang Divaksin
Ilustrasi vaksin corona. (sumber: Shutterstock via kompas.com)
Beda negara beda pula cara mengatasi Covid-19. Dan beda negara beda pula cara mengutamakan orang yang divaksin.
Kompasianer Gaganawati Stegmann mencoba menggambarkan perbedaan di Jerman dengan di Indonesia dalam mengutamakan orang yang divaksin. Seperti apa perbedaannya? (Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H