Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ingin Divaksin agar Terhindar dari Virus Covid-19 yang Menakutkan

10 Januari 2021   04:38 Diperbarui: 10 Januari 2021   05:57 1215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui keterangan yang disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bahwa Presiden Joko Widodo beserta jajaran Kabinet Indonesia Maju dan pejabat di tingkat pusat akan melakukan penyuntikan vaksin perdana.

Walau belum seluruhnya, tetapi banyak yang sudah sadar akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan tersebut.

Tidak hanya itu, meski nanti sudah divaksin, masyarakat diharapkan tidak bisa begitu saja mengabaikan protokol kesehatan.

Sebab, pengerapan 3M bisa jadi langkah awal masyarakat untuk melaukna pencegahan dan penyebaran Covid-19.

Selain kabar akan dimulainya vaksinasi covid-19, masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya di Kompasiana dalam sepekan ini.

1. Yang Menakutkan Itu Virus Covid-19, Bukan Vaksin dan Efek Sampingnya!

Pada pekan kedua Januari 2021, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 diharapkan bisa dimulai.

Akan tetapi yang disayangkan masih ada masyarakat yang keliru tentang vaksinasi Covid-19 ini.

Maka dari itu, tulis Kompasianer Hendra Wardhana, di tengah rasa ingin tahu yang besar masyarakat harus didorong untuk memahami vaksin dan vaksinasi Covid-19 secara benar.

"Masyarakat khawatir karena mengira disuntik vaksin Covid-19 berarti memasukkan materi virus atau cikal bakal virus ke dalam tubuh," lanjutnya.

Adalah tugas utama Pemerintah dan kita untuk menjelaskan lebih jauh bahwa yang menakutkan itu virusnya, bukan vaksinnya. (Baca selengkapnya)

2. Rekor Pasien Baru Pecah Lagi, Libur Panjang Kembali Jadi Biang

Rekor baru dari kasus positif kembali dibuat di Indonesia: 10.617 orang.

Dan yang jadi biang kerok, tulis Kompasianer Irwan Rinaldi Sikumbang, tak bisa dihindarkan lagi, yakni pegerakan massal masyarakat selama libur panjang sehubungan dengan perayaan natal dan tahun baru (nataru).

Jika melihat rekor yang baru dibuat itu semakin menegaskan jika penerapan dan kepatuhan dalam melakukan 3 M diabaikan oleh banyak orang.

"Semoga masyarakat bisa dengan sabar menjalani pembatasan kegiatan dan sekaligus mematuhi protokol kesehatan. Inilah harga yang harus dibayar," tulis Kompasianer Irwan Rinaldi Sikumbang. (Baca selengkapnya)

3. Work From Destination, Antara Harapan dan Kenyataan

Konsep yang diwacanakan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno tentang work from destination (WFD) sesungguh menarik.

Seperti yang pernah Kompasianer Widi Kurniawan pada akhir tahun 2020, misalnya.

Ia dan beberapa rekan kerja menyambangi Bandung untuk menyelesaikan pekerjaannya agar tercipta suasana baru dan menghilangkan kepenatan akibat pandemi.

Namun, tulis Kompasianer Widi Kurniawan, tentu saja kegiatan WFD ini tidak mudah dilakukan dan tidak selalu enak seperti yang dibayangkan.

"Faktor pertama yang mesti dipertimbangkan adalah ketersediaan biaya atau anggaran," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

4. Kiat Mengemudi Aman di Jalan Tol Saat Terjebak Hujan Deras

Cuaca yang kini sulit ditebak terkadang membuat kita mesti lebih hati-hati dalam berkendara, apalagi hujan yang turun langsung deras.

Sudah begitu ditambah angin kencang dan kilatan petir di langit. Ini berakibat jarak pandang menjadi pendek.

Kompasianer Jose Hasibuan juga sempat mengalami itu, lalu pilihan pertamanya adalah berhenti di tempat aman sambil menunggu hujan sedikit reda.

"Jika tidak dengan kewaspadaan tinggi, hal-hal ini dapat menjadi pemicu kecelakaan di jalan tol," tulis Kompasianer Jose Hasibuan.

Berikut 5 tip yang dapat dilakukan jika berada dalam kondisi tersebut. (Baca selengkapnya)

5. Kelor, Sehatkan dan Berdayakan Masyarakat Lombok Utara

Bagaimana kamu mengenal tanaman kelor? Apakah kamu percaya bahwa tanaman tersebut bisa mengusir roh halus, melepas kesaktian, bahkan menangkal guna-guna sekaligus digunakan sebagai jimat?

Dalam biji kelor, tulis Kompasianer Akhlis Purnomo seperti dikutip dari penelitian yang pernah dilakukan American Chemical Society, ternyata terkandung bahan alami yang bisa menjernihkan dan memurnikan air.

Selain itu, pengalaman yang didapat Kompasianer Akhlis Purnomo ini ditambah ketika berkemsempatan datang ke Lombok Utara.

"Orang masih beranggapan sayur kelor itu untuk orang yang tingkat ekonominya menengah ke bawah padahal kelor mengandung banyak nutrisi," ucap Mawar, warga Lombok Utara yang ditemuinya. (Baca selengkapnya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun