Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kini Saaatnya Memasyarakatkan Vaksin Covid-19 hingga Akar Rumput!

8 Januari 2021   04:25 Diperbarui: 8 Januari 2021   04:43 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi disuntik vaksin covid-19. (sumber Getty Images via BBC Indonesia via kompas.com)

Vaksin yang dipesan oleh Pemerintah sudah mulai didistribusikan di beberapa daerah. Nantinya proses vaksinasi juga akan dimaulai pekan depan dan gratis!

Akan tetapi pemerintah tetap punya pekerjaan rumah: pendekatan berbasis akar rumput agar masyarakat mau divaksin.

Karena hal-hal yang selama ini kita tahu masih bersifat administratif, jika melanggar maka didenda.

"Pendekatan masih berupa arahan dari atas ke bawah, yaitu razia keliling petugas pemerintah menyuarakan berbagai aturan terkait protokol kesehatan dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)," tegas Vita Priantina Dewi, antropolog kesehatan dari Universitas Indonesia, seperti dikutip dari kompas.id.

Oleh karena itu, kami ingin membagikan beberapa pandangan tentang vaksin covid-19 ini dengan harapan lebih mudah dipahami beragam kalangan.

Berikut ini 4 konten pilihan kami:

1. Yang Menakutkan Itu Virus Covid-19, Bukan Vaksin dan Efek Sampingnya!

Menurut Kompasianer Hendra Wardhana, semakin dekatnya proses vaksinasi covid-19 ini, perhatian dan rasa ingin tahu masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19 sudah lumayan besar.

Pasalnya perbincangan sudah bukan lagi sekadar di media sosial, melainkan di tengah masyarakat.

"Maka dari itu, di tengah rasa ingin tahu yang besar masyarakat harus didorong untuk memahami vaksin dan vaksinasi Covid-19 secara benar," tulisnya.

Namun, ada yang perlu masyarakat tahu bahwa pengujian vaksin secara berjenjang mulai dari pre-klinis, uji klinis 1, 2, dan 3.

Maka saat vaksin Covid-19 telah dinyatakan manjur, efektif, dan mendapatkan izin untuk digunakan oleh otoritas yang berwenang, lanjut Kompasianer Hendra Wardhana, bisa diyakini pula bahwa vaksin tidak membahayakan alias aman bagi penerimanya. (Baca selengkapnya)

2. Mengapa Indonesia Sebaiknya Menggunakan Lebih dari Satu Jenis Vaksin?

"Saat ini pemerintah sudah masuk tahap pertama yaitu penyediaan dan persetujuan vaksin yang akan selesai dalam waktu dekat, sehingga kami bisa melangkah ke tahap kedua," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Untuk itulah, seperti yang ditulis oleh Kompasianer Ronny Noor, penggunaan lebih dari satu jenis vaksin di Indonesia memang sangat disarankan.

"Karena disamping menghindari monopoli pasokan vaksin, maka efektivitas vaksin nya dapat dibandingkan jika menggunakan lebih dari satu jenis vaksin," lanjutnya.

Kemudian ada yang tidak kalah penting, yakni faktor spesifikasi penyimpanan vaksin memang sangat perlu diperhatikan karena akan menyangkut pendisbusian vaksin. (Baca selengkapnya)

3. Tentang (R)Evolusi dan Futurisme Vaksin Covid yang Gratis

"Meski tidak mengerti dunia medis secara akurat, rasanya kita perlu percaya dan berterima bahwa dibutuhkan waktu yang cukup lama menemukan vaksin suatu penyakit baru," tulis Kompasianer Agustian Sihombing.

Vaksin Covid-19 ini memang dihadapkan dengan proses evolusi dalam revolusinya. Selain untuk menyelamatkan nyawa miliaran manusia di bumi, vaksin bisa menjadi sarana apresiasi terhadap negara, kelompok, atau person cemerlang penemunya.

"Akan tetapi, harapan bahwa itu akan memulihkan tubuh kita dan aman, selalu menjadi prioritas. Sampai-sampai orang nomor 1 RI berani mengorbankan diri menjadi maaf Pak Jokowi, percobaan vaksin," tulis harapan dari Kompasianer Agustian Sihombing. (Baca selengkapnya)

4. Vaksin (Gratis) adalah Hak Dasar dan Kepentingan Melindungi Populasi, Jangan Dikorupsi!

Dengan adanya vaksinasi gratis ini, tulis Kompasianer Abdulazisalkatiri, paling tidak rakyat yang hidup dalam garis kemiskinan mampu tertolong dan bisa mendapatkan fasilitas vaksinasi Covid-19.

Namun, ada yang perlu diketahui bersama bahwa vaksin dan vaksinasi merupakan 2 hal yang berbeda.

"Vaksin adalah zat antigenik yang digunakan untuk menumbuhkan dan menghasilkan kekebalan terhadap suatu penyakit, maka vaksinasi adalah proses pemberian vaksin," lanjut Kompasianer Abdulazisalkatiri.

Oleh karena itu, saat diumumkannya vaksin covid-19 gratis, negara memang wajib menekan angka kematian dan dampak sekecil mungkin yang disebabkan oleh penyakit tersebut.

Dan yang tidak kalah penting, selama pendistribusian agar tidak ada praktir korupsi yang terjadi. (Baca selengkapnya)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun