Ada perasaan gembira sekaligus lega ketika Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan bahwa pemerintah akan menggratiskan semua vaksin Covid-19.
Pasalnya, setelah kedatangan vaksin Sinovac dari China tiba di Indonesia, Minggu (06/11/2020) sejumlah 1,2 juta terjadi perbincangan yang cukup menyita perhatian: vaksin covid-19 gratis atau tidak.
"Setelah menerima banyak masukan dari masyarakat dan setelah melakukan kalkulasi ulang, melakukan perhitungan ulang mengenai keuangan negara, bahwa vaksin Covid-19 untuk masyarakat adalah gratis," ungkap Presiden Joko Widodo, dalam video yang diunggah lewat akun Twitter @jokowi.
Hari ini dapat saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk seluruh warga masyarakat adalah GRATIS. Dan saya akan menjadi yang pertama menerima vaksin.
Tidak ada alasan masyarakat tidak mendapatkan atau meragukan keamanan vaksin. pic.twitter.com/BnSbbkq3Zj--- Joko Widodo (@jokowi) December 16, 2020
Meski vaksin covid-19 nantinya akan diberikan gratis, tentu saja, kita tidak mengabaikan protokol kesehatan dan tetap menjalankan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak).
Selain kabar mengenai vaksin gratis covid-19, masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya di Kompasiana dalam sepekan.
1. Vaksin (Gratis) adalah Hak Dasar dan Kepentingan Melindungi Populasi, Jangan Dikorupsi!
Dengan adanya vaksinasi gratis ini, tulis Kompasianer Abdulazisalkatiri, paling tidak rakyat yang hidup dalam garis kemiskinan mampu tertolong dan bisa mendapatkan fasilitas vaksinasi Covid-19.
Namun, ada yang perlu diketahui bersama bahwa vaksin dan vaksinasi merupakan 2 hal yang berbeda.
"Vaksin adalah zat antigenik yang digunakan untuk menumbuhkan dan menghasilkan kekebalan terhadap suatu penyakit, maka vaksinasi adalah proses pemberian vaksin," lanjut Kompasianer Abdulazisalkatiri.
Oleh karena itu, saat diumumkannya vaksin covid-19 gratis, negara memang wajib menekan angka kematian dan dampak sekecil mungkin yang disebabkan oleh penyakit tersebut.
Dan yang tidak kalah penting, selama pendistribusian agar tidak ada praktir korupsi yang terjadi.
"KPK harus segera melakukan analisa potensi korupsi di pendistribusian dan kegiatan vaksinasi ini," tulis Kompasianer Abdulazisalkatiri. (Baca selengkapnya)
2. Tenang, Jika Google Down Lagi Pelajar Sudah Punya 4 Alternatif Ini!
Saat sejumlah layanan Google dilaporkan bermasalah pada Senin (14/12/2020) sekitar pukul 18.55 WIB. Layanan Google yang tumbang (down) antara lain Gmail, YouTube, Google Maps, Google Drive, dan lainnya.
Walaupun tidak lama, sekira 30 menit, aktivitas cukup terhenti dan banyak juga mengeluhkan.
Apalagi pelajar yang kini banyak menggunakan google sebagai layanan utama untuk belajar. Namun, bagi generasi 90an, pada masanya tetap bisa aktif dan tetap belajar seperti biasa.
Kompasianer Nahariyha Dewiwiddie menceritakan pengalaman ketika belajar seperti itu.
"Waktu zaman kami sekolah, belum kenal yang namanya fitur terjemahan dari Google. Justru senjata andalan kami adalah buku kamus Bahasa Inggris yang tebalnya seperti bantal, tapi tak sebesar itu!" tulisnya. (Baca selengkapnya)
3. Gaji Suami Milik Istri, Gaji Istri Milik Sendiri
Hari ini sudah menjadi hal yang wajar melihat seorang istri bekerja dan memiliki karier dalam profesinya. Alasannya pun beragam, ada yang karena keinginan sendiri, maupun karena desakan kebutuhan ekonomi.
Oleh karena itu, akan tidak heran bila pada akhirnya penghasilan istri lebih besar daripada suami.
Namun, apakah ini bisa jadi suatu kewajaran di lingkungan sosial?
Kompasianer Martha Weda memiliki analogi menarik tentang itu bahwa keluarga tak ayal sebuah tim.
"Kerja sama tidak akan melihat siapa yang lebih hebat atau siapa yang lemah. Suami dan istri bukan sedang ada dalam perlombaan. Keduanya adalah satu tim, sehingga tidak akan melihat siapa yang menang dan siapa yang kalah," tulisnya. (Baca selengkapnya)
4. Soto Lamongan, Kuliner Hasil Kawin Silang Ayam, Telur, dan Budaya
Dalam sebuah lelucon "mana yang lebih dulu, ayam atau telur?" rasa-rasanya tidak berlaku dalam semangkuk Soto Lamongan.
Inilah keindahan dan kekayaan Indonesia, kalau soto merupakan salah satu jenis kuliner populer Nusantara yang memiliki banyak varian di masing-masing daerah.
"Saking populer dan melegendanya dalam hal rasa, sampai-sampai Soto Lamongan juga diabadikan lewat sebuah varian rasa mi instan produk dalam negeri. Bahkan, nama daerah asalnya pun dijuluki Kota Soto (Lamongan)," tulis Kompasianer David Abdullah.
Sementara untuk mereka yang memiliki masalah kolesterol, tidak perlu khawatir bahwa Soto Lamongan menjadi opsi yang tepat dan lezat. (Baca selengkapnya)
5. Rumah Pocong Kotagede: Kisah dari Mereka yang Pernah Menempatinya
Liputan yang dilakukan Kompasianer Jati Kumoro menarik sekali mengenai wisata mistis: Rumah Pocong Kotagede.
Rumah tersebut menjadi viral semenjak digunakan sebagai lokasi syuting acara misteri yang berkaitan dengan dunia gaib pada tahun 2012 silam.
Lokasi rumah kuno ini berada di Gang Soka, letaknya berada di sebelah timur jalan dan sebelah utara dari sebuah gardu yang atapnya melintang di tengah jalan Gang Soka.
"Sebuah bangunan gardu lama yang juga dibangun di masa PB X, yang sekarang dikenal dengan nama Posmalang," tulis Kompasianer Jati Kumoro.
Untuk memperjelas rumor yang terjadi seperti hal-hal yang berkaitan dengan dunia gaib, Kompasianer Jati Kumoro menghubungi orang-orang yang pernah menempati rumah kuno tersebut. (Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H