"Walau pasti ada yang menganggap tidak menguntungkan, saya meyakini kebijakan ini diambil pemerintah untuk bisa mengakomodasi kebutuhan berbagai pihak. Kebutuhan ya, bukan keinginan," tulis Kompasianer Resi Aji.
Namun, proses dalam pengambilan kebijakan maupun dalam implementasinya yang masih banyak kekurangan, lanjutnya, perlu dihargai usaha pemerintah untuk terus berupaya membawa keadilan bagi semua pihak. (Baca selengkapnya)
3. Sulitnya Hidup di Brebes, UMK Rendah tapi Biaya Hidup Jakarta
Bisa dibilang Kabupaten Brebes adalah lokasi yang dinilai strategis sebagai sentra industri yang tengah tumbuh.
Untuk saat ini saja, tulis Kompasianer Yudi Rahardjo, sudah banyak  pabrik industri manufaktur di bidang tekstil seperti garmen dan pabrik sepatu.
Akan tetapi, sayangnya, biaya hidup di sana  sebanding dengan besarnya UMK Brebes yang hanya sekitar Rp 1,8 juta per bulan.
Dengan pendapatan sebesar itu, kira-kira apakah bisa sekadar cukup untuk hidup? Atau, jika kurang, apa yang penyebabnya?
"Keadaan ini disebabkan oleh warga Brebes yang memiliki "kiblat" wilayah pabrik seperti di JABODETABEK, harga makanan yang ada di Brebes dibuat bersaing seperti harga makanan di sana," lanjut Kompasianer Yudi Rahardjo. (Baca selengkapnya)
4. Derita Guru Honorer Ketika Wacana UMP Mengemuka
Ketika ada beberapa daerah yang menaikan UMP 2021, memang patut disyukuri. Paling tidak kesejahteraan meningkat, meskipun bayang-bayang harga bahan sembako bisa juga mengintai ikut naik.
Akan tetapi bagaimana dengan nasib guru honorer? Kita tahu ini masalah ini ada, tapi tidak juga ditemukan regulasi yang memihak pada mereka.
Kompasianer Hamdali Anton ingat betul honor yang ia terima sejak 20 tahun lalu saat menjadi guru honorer.
"Dimulai dengan honor sebesar 50 ribu sebulan dengan lima kelas yang harus diajar; lalu 250 ribu sebulan, kemudian 400 ribu sebulan dua tahun kemudian, selanjutnya 600 ribu, dan yang terakhir 900 ribu sebulan," tulisnya.