Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menjawab Teka-teki: Mengapa Mereka Bisa Mencintai Trump?

6 November 2020   04:11 Diperbarui: 6 November 2020   06:11 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Amerika Serikat Donald Trump ketika berpidato di hadapan pendukung Partai Republik di Ohio (4/8/2018). Trump berpidato mendukung kandidat Pemilu Legislatif Troy Balderson. (Foto: AFP/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/SCOTT OLSON)

Sungguh berbeda sekali pemilu Amerika Serikat kali ini. Antusiasme warga Amerika Serikat berduyun-duyun menuju tempat pemungutan suara terbanyak dalam seabad ini.

Mereka rela antre sejak pagi, bahkan dari waktu pembukaan pukul 7 pagi waktu setempat.

Akan tetapi, sayangnya, banyak yang beranggapan bahwa ini jadi pemilu Amerika Serikat yang paling memecah belah. Pendukung fanatisme antar-kandidat begitu mengkhawatirkan.

Banyak toko yang dilapisi lagi papan dan bersiap kemungkinan terjadinya kerusuhan pasca pemilu. Tidak sedikit juga toko yang tutup.

Selain pemilu di Amerika Serikat, masih ada konten terpopuler dan menarik di Kompasiana, kemarin.

Mengapa Masyarakat Amerika Mencintai Trump?
Presiden Amerika Serikat Donald Trump ketika berpidato di hadapan pendukung Partai Republik di Ohio (4/8/2018). Trump berpidato mendukung kandidat Pemilu Legislatif Troy Balderson. (Foto: AFP/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/SCOTT OLSON)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump ketika berpidato di hadapan pendukung Partai Republik di Ohio (4/8/2018). Trump berpidato mendukung kandidat Pemilu Legislatif Troy Balderson. (Foto: AFP/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/SCOTT OLSON)

Trump adalah kandidat yang diyakini memahami apa yang masyarakat Amerika anggap penting. Trump adalah wirausahaan yang sukses. Trump kaya raya namun ia bangun setiap pagi untuk kampanye. Trump adalah sosol yang sangat peduli Amerika. Ia adalah simbol kesuksesan bisnis. (Baca selengkapnya)

Pompeo Jadi Kartu Truf Suksesi Trump di Indonesia
Kunjungan Mike Pimpeo ke Indonesia dinilai bermanfaat bagi kedua negara. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Kunjungan Mike Pimpeo ke Indonesia dinilai bermanfaat bagi kedua negara. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Presiden menginginkan AS sebagai "true friend of Indonesia" atau teman yang sebenarnya. Apa yang dikatakan presiden Jokowi itulah bagian terpentingnya, AS ingin hubungan bilateral dengan Indonesia lebih erat, dan ingin Indonesia menjadi mitra yang jelas.

Mengenai implementasi selanjutnya adalah persoalan kedua atau tehnis, dinilai perlu segera ditindak lanjuti para pembantu presiden. (Baca selengkapnya)

Bedah Taktik Pioli dan PR Milan demi Pertahankan Rekor Sempurna
Pemain AC Milan merayakan gol kemenangan atas sang tuan rumah Udinese pada giornata 6 Serie A, Minggu (1/11) kemarin. | foto: acmilan.com
Pemain AC Milan merayakan gol kemenangan atas sang tuan rumah Udinese pada giornata 6 Serie A, Minggu (1/11) kemarin. | foto: acmilan.com

Pioli bukanlah tipe pelatih yang punya set play (hafalan) tertentu seperti Guardiola maupun Sarri. Lalu apa formula sukses hingga Milan tak terkalahkan dalam 24 laga terakhir? (Baca selengkapnya)

Menulis Biografi: Dramatis dan Turning Point
ilustrasi. (sumber: pixabay.com/siobhandoleza)
ilustrasi. (sumber: pixabay.com/siobhandoleza)

Konon kata sejumlah penulis yang saya kenal, membuka tulisan biografi itu harus memberi tahu atau memberi pemahaman kepada pembaca untuk apa biografi ditulis, misalnya untuk memberi inspirasi atau dijadikan teladan bagi sapa saja. Tetapi, saya punya rumusan yang berbeda. Pada hampir semua biografi yang saya tulis, saya selalu (sebisa mungkin) menampilkan dua hal penting.

Dua hal penting yang saya temukan dalam perjalanan saya menulis sosok itu adalah DRAMATIS dan TURNING POINT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun