Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Terawan Bekerja dalam Diam hingga Alasan Jangan Beli Mobil Meski Murah

1 Oktober 2020   04:45 Diperbarui: 1 Oktober 2020   04:45 1640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pameran mobil bekas (Foto: Antara Foto/Zabur Karuru)

Ketidakmunculan sosoknya dalam waktu cukup lama di masa pandemi ini membuat nama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dicari-cari publik. Tak terkecuali oleh Najwa Shihab yang terus berupaya mengundang Terawan ke program Mata Najwa.

Gimik mewawancarai kursi kosong akhirnya dipilih oleh tim Mata Najwa yang kemudian menimbulkan pro-kontra di masyarakat.

Sebenarnya apa alasan Menkes Terawan untuk tidak banyak tampil di depan publik atau setidaknya di media? Kompasianer Felix Tani menyebut, Presiden Jokowi sengaja menunjuk jubir-jubir dari Satgas Penanganan Covid-19 sebagai perantara komunikasi pemerintah soal pandemi ini, bukan lagi menkes.

Artikel mengenai diamnya Menkes Terawan ini mendapat keterbacaan tinggi di Kompasiana, selain juga artikel-artikel menarik seperti tentang pertimbangan membeli mobil di tengah wacana relaksasi pajak kendaraan roda empat atau tentang modifikasi tata ruang rumah.

Berikut 5 konten terpopuler di Kompasiana:

Pak Terawan, Teruslah Bekerja dalam Diam

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus pertama positif Corona di Indonesia, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020) (Foto: Kompas/Ihsanuddin)
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus pertama positif Corona di Indonesia, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020) (Foto: Kompas/Ihsanuddin)
Jika mengikuti perkembangan terkait pandemi, maka terlihat bahwa Presiden Jokowi mengalihkan tugas komunikasi pemerintah ke publik melalui juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, mulai dari dr. Yurianto hingga Prof. Wiku Adisasmito.

Maka, biarkanlah Terawan kerja keras dalam diamnya. Jika ada yang dinilai tak beres dalam kerjanya, silahkan kumpulkan fakta dan ungkapkan sebagai kritik di ruang publik, tanpa harus minta Terawan bicara. (Baca selengkapnya)

Kenapa Jangan Dulu Beli Mobil Meskipun Harganya Murah?

Pameran mobil bekas (Foto: Antara Foto/Zabur Karuru)
Pameran mobil bekas (Foto: Antara Foto/Zabur Karuru)
Beberapa hari kebelakang ada wacana relaksasi untuk pajak mobil. Misal, harga mobil 500 jutaan bisa jadi setengahnya bahkan turun 300 jutaan. Wacana tersebut mungkin membuat banyak orang tertarik untuk membeli kendaraan roda empat itu.

Eits, tapi jangan dulu terpancing untuk membeli mobil tanpa mempertimbangkan faktor-faktor penunjangnya. Apa saja? (Baca selengkapnya)

Bermimpi Kuliah ke Luar Negeri? Atur Strategimu!

Penulis bersama kolega di TU Dresden (Foto: dok. Dion Kassel)
Penulis bersama kolega di TU Dresden (Foto: dok. Dion Kassel)
Banyak dari kita yang memiliki keinginan untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Hal ini tentu sangat dianjurkan. Sayangnya tidak sedikit juga yang "menggugurkan" impiannya itu karena berbagai alasan, terutama soal ketidakmampuan diri.

Ada baiknya kita memaksimalkan kesempatan ini dengan mengatur strategi, mulai dari memetakan kelemahan diri, entah soal finansial, kemampuan berbahasa, atau nilai IPK. (Baca selengkapnya)

"Papa, Aku Positif Corona"

Ilustrasi kesehatan mental saat wabah Virus. (Foto: iStockphoto)
Ilustrasi kesehatan mental saat wabah Virus. (Foto: iStockphoto)
Setelah mendapat pernyataan dari istri bahwa ia positif corona, saya dan ketiga anak kami cukup stres karena selama ini interaksi keluarga terjadi dalam satu rumah yang tidak begitu luas. Saat itu juga saya menyemprot seisi rumah dengan desinfektan sampai berkali kali.

Saya memutuskan membiarkan istri melakukan karantina mandiri di rumah, tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat. Kami sengaja tidak melaporkan kepada tetangga dan RT untuk menghindari keriuhan dan takut dijauhi tetangga. (Baca selengkapnya)

Memodifikasi Lingkungan Rumah agar Kelihatan Asri, Sehat, dan Ramah Anak

Desain interior rumah Skandinavian minimalis karya Miveworks dan Andpartners Studio. (Sumber gambar: arsitag.com via kompas.com)
Desain interior rumah Skandinavian minimalis karya Miveworks dan Andpartners Studio. (Sumber gambar: arsitag.com via kompas.com)
Dalam masa pandemi yang kebanyakan aktivitas dilakukan di rumah, tidak ada salahnya jika kita mulai mencoba memodifikasi lingkungan dan tata ruang rumah dengan indah dan nyaman.

Misalnya, jika memiliki lahan pekarangan yang belum termanfaatkan, buatlah taman gizi berisi tanaman-tanaman yang bisa dijadikan obat. Lalu untuk di dalam rumah, sebisa mungkin tata ulang ruangan agar lebih ramah anak. (Baca selengkapnya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun