Ledakan di Beirut, Lebanon, rupanya tak sekadar meledaknya bahan peledak sebanyak lebihd ari 2 ribu ton. Tetapi juga memunculkan perbincangan lain.
Sebuah petisi telah ditandatangani oleh sekitar 60.000 warga Lebanon. Isi petisi itu intinya menginginkan Lebanon kembali hidup di bawah mandat pemerintah Prancis selama 10 tahun.
Dasar petisi itu adalah ketidakpercayaan rakyat Lebanon atas pemerintah mereka yang dianggap tidak mampu mengurus hajat hidup mereka.
Artikel yang terkait kemerdekaan Lebanon menjadi salah satu terpopuler di Kompasiana, Selasa (11/08/2020).
Selain itu, isu terpopuler lainnya adalah mengenai penghargaan yang akan diberikan Presiden Joko Widodo kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah.
Berikut kumpulan artikel terpopuler di Kompasiana:
Pelajaran dari Lebanon yang Ingin Menggadaikan Kemerdekaannya
Karena itulah muncul ide untuk mencabut mandat dari pemerintah dan meyerahkannya ke Perancis.
Sekitar 60 ribu warga Lebanon menandatangani petisi yang menginginkan Lebanon kembali hidup di bawah mandat pemerintah Prancis. (Baca selengkapnya)
Hari Keempat Karantina di Wisma Atlet: Sang "Pahlawan" dalam Kesunyiaan
Siapa yang akan melakukan itu semua kalau bukan sosok "pahlawan" satu ini. (Baca selengkapnya)
Profesi "Professional Cuddler", Tanda Generasi Bangsa Krisis Kasih Sayang?
Sebelum berevolusi menjadi sebuah profesi yang serius, banyak akun alter yang sudah terlebih dahulu menawarkan jasa cuddling dengan kode "open cuddle care" yang disematkan pada bio atau secara langsung lewat cuitan.
Lalu bagaimana dengan tarifnya? (Baca selengkapnya)
Teknologi Pengenalan Wajah dan Apa yang Seharusnya Kita Bicarakan
Di otak kita akan segera memproses untuk mengambil kesimpulan apakah kita mengenali atau tidak mengenali wajah tersebut.
Tindakan berikutnya yang diperintahkan otak adalah menepuk bahu teman baikmu, bisa agak meragu lalu melihatnya kembali, atau mungkin mengabaikannya karena informasi yang dikirimkan otak mengatakan data wajah tersebut tidak ada dalam memori.
Secara definisi, face recognition adalah software yang mendeteksi wajah manusia dengan bantuan teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML), dan Deep Learning (DL). (Baca selengkapnya)
Bintang Mahaputera Nararya untuk "Duta Kritik Istana"
Istana memberi kabar 'gembira', Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang selama ini santer mengkritik Jokowi akan diberi penghargaan Bintang Mahaputera Nararya.
bahwa duo F yaitu Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang selama ini santer mengkritik Jokowi akan mendapat penghargaan Bintang Mahaputera Nararya.
Publik pun bertanya-tanya. Ada apa sebenarnya? (Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H