Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pelajaran dari Lebanon hingga Penghargaan untuk "Duta Kritik Istana"

12 Agustus 2020   04:47 Diperbarui: 12 Agustus 2020   04:50 1388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah Kompasiana dari: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT

Cuddle therapy | gq-magazine.co.uk
Cuddle therapy | gq-magazine.co.uk
Jika diamati secara seksama, fenomena cuddling memiliki pola yang sama seperti halnya para FWB seeker dalam mencari partnernya, yakni melalui media sosial atau aplikasi kencan dengan syarat serta kondisi yang telah disepakati bersama.

Sebelum berevolusi menjadi sebuah profesi yang serius, banyak akun alter yang sudah terlebih dahulu menawarkan jasa cuddling dengan kode "open cuddle care" yang disematkan pada bio atau secara langsung lewat cuitan.

Lalu bagaimana dengan tarifnya? (Baca selengkapnya)

Teknologi Pengenalan Wajah dan Apa yang Seharusnya Kita Bicarakan

source : analyticsindiamag.com
source : analyticsindiamag.com
Bayangkan ketika kamu melihat sosok sedang lewat di depan mata, misalnya seorang teman baik. Mata akan menangkap visual dari wajah, lalu informasi yang ditangkap oleh mata dikirimkan ke otak.

Di otak kita akan segera memproses untuk mengambil kesimpulan apakah kita mengenali atau tidak mengenali wajah tersebut.

Tindakan berikutnya yang diperintahkan otak adalah menepuk bahu teman baikmu, bisa agak meragu lalu melihatnya kembali, atau mungkin mengabaikannya karena informasi yang dikirimkan otak mengatakan data wajah tersebut tidak ada dalam memori.

Secara definisi, face recognition adalah software yang mendeteksi wajah manusia dengan bantuan teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML), dan Deep Learning (DL). (Baca selengkapnya)

Bintang Mahaputera Nararya untuk "Duta Kritik Istana"

Potret Fahri Hamzah (kiri) bersama Fadli Zon (kanan) saat memimpin Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2019). (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Potret Fahri Hamzah (kiri) bersama Fadli Zon (kanan) saat memimpin Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2019). (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang selama ini santer mengkritik Jokowi akan diberi penghargaan Bintang Mahaputera Nararya. Publik pun bertanya-tanya.

Istana memberi kabar 'gembira', Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang selama ini santer mengkritik Jokowi akan diberi penghargaan Bintang Mahaputera Nararya.

bahwa duo F yaitu Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang selama ini santer mengkritik Jokowi akan mendapat penghargaan Bintang Mahaputera Nararya.

Publik pun bertanya-tanya. Ada apa sebenarnya? (Baca selengkapnya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun