Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Uniknya Seragam Tentara Vatikan hingga Mas Nadiem Sebaiknya Plesiran ke Kampung

27 Juli 2020   04:25 Diperbarui: 27 Juli 2020   04:27 1699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gaji| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Meskipun Vatikan merupakan negara terkecil di dunia, tetapi memiliki daya tarik yang luar biasa. Satu di antaranya, karena di Vatikan memiliki koleksi karya seni terbesar di dunia.

Akan tetapi tidak hanya itu, pasukan pengawal pemerintahnya juga tak kalah menarik dan nyentrik:

Jika biasanya warna-warna seragam pasukan pengawal itu biasanya yang warna hijau atau coklat, di Vatikan mereka menggunakan warna yang cerah: merah, kuning, dan biru.

Tidak hanya konten tentang pakaian seragam pengawal di Vatikan, selain itu masih ada konten menarik dan terpopuler lainnya. Simak 5 konten berikut ini, ya:

1. Jangan Terkecoh dengan Seragam Tentara Vatican City
Tentara Vatican City. | Sumber: Dokumentasi Visca
Tentara Vatican City. | Sumber: Dokumentasi Visca

Jangan terkecoh dengan warna seragam pasukan di Vatikan, karena dibalik seragam itu ada seorang tentara pilihan yang siap mengorbankan jiwa raga demi keselamatan Paus. (Baca selengkapnya)

2. Mahalnya Ongkos "Tahu Diri"
Ilustrasi kaca spion Photo by Old Youth on Unsplash (unsplash.com/@oldyouth)
Ilustrasi kaca spion Photo by Old Youth on Unsplash (unsplash.com/@oldyouth)

Terkadang ada saja orangtua yang "menyembunyikan" kemampuan sebenarnya dari anak. Akan ada bujukan untuk memompa semangat atas kegagalan sang anak, terkadang menimpakan kesalahan pada orang lain. (Baca selengkapnya)

3. Mas Nadiem Sebaiknya Pelesiran ke Kampung: Bukan Surat Terbuka
Belajar tanpa guru ibarat anak ayam kehilangan induk (Foto: Miftah/MFR Studio)
Belajar tanpa guru ibarat anak ayam kehilangan induk (Foto: Miftah/MFR Studio)

"Di kampung saya, Mas Nadiem, ponsel termasuk barang mewah. Jangankan ponsel, Mas, buat makan sehari-hari saja harus dikais sedemikian rupa," tulis Kompasianer Khirsna Pabichara.

Apalagi dengan kegiatan pembelajaran jarak jauh seperti sekarang, ponsel jelas bukan kebutuhan mendesak yang mesti segera dibeli. (Baca selengkapnya)

4. Tentang Kartu ATM bagi Pensiunan dan Mereka yang Berbahagia Setiap Tanggal 25
Ilustrasi gaji| Sumber: Shutterstock via Kompas.com
Ilustrasi gaji| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Kira-kira apa  alasan di balik pensiunan tak diberi kartu ATM dan pemilihan tanggal 25 sebagai tanggal gajian karyawan swasta? (Baca selengkapnya)

5. Waspada Kesehatan Mata Anak Selama Belajar dari Rumah
Penggunaan perangkat digital yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan mata pada anak (unsplash.com/Annie Spratt)
Penggunaan perangkat digital yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan mata pada anak (unsplash.com/Annie Spratt)

Pesatnya peningkatan miopia (rabun jauh) di seluruh dunia telah dikaitkan dengan peningkatan penggunaan dan paparan cahaya biru perangkat digital. (Baca selengkapnya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun