Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Waspada Kesehatan Mata Anak Selama Belajar dari Rumah

22 Juli 2020   20:05 Diperbarui: 26 Juli 2020   20:29 1808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggunaan perangkat digital yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan mata pada anak (unsplash.com/Annie Spratt)

Bila di masa normal orangtua kesulitan mengawasi dan membatasi penggunaan gawai pada anak, apalagi saat mereka memasuki tahun ajaran baru di masa adaptasi kebiasaan baru. Dengan model pembelajaran jarak jauh, anak-anak semakin akrab dengan perangkat digital.

Rutinitas Siswa Selama Belajar Dari Rumah

Seperti yang terjadi pada putriku yang baru masuk kelas X. Sejak Senin (13/7) di awal tahun ajaran baru 2020, putriku yang baru masuk SMA punya rutinitas baru. 

Mulai pukul 07.00, dia sudah duduk menghadap layar ponsel. Seragam SMP yang sudah beberapa bulan teronggok di lemari pakaian kali ini dikenakannya kembali.

Seperti siswa-siswi lainnya di seluruh Indonesia, putriku sedang mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), atau dulunya dikenal dengan istilah Masa Orientasi Sekolah (MOS). Berhubung masih dalam situasi pandemi Covid-19 dan kotaku masuk daerah zona merah, MPLS di semua sekolah dilakukan secara online.

Pengenalan lingkungan sekolah secara online dilakukan dengan tatap muka virtual melalui aplikasi Google Meet. Selama kurang lebih satu jam, putriku dan siswa baru lainnya "diwajibkan" hadir. Setelah itu, kegiatan pembelajaran beralih ke grup WhatsApp.

Rutinitas online ini terus berlanjut hingga waktu pembelajaran resmi dimulai. Kalau dihitung, rata-rata putriku menghadap dan menatap layar ponselnya untuk keperluan sekolah sejak pukul 07.00 hingga pukul 11.00, dari Senin sampai Jumat.

Ini belum termasuk tugas-tugas tambahan yang diberikan pada siang atau sore hari. Ini juga belum termasuk kegiatan santainya, menghibur diri atau menyapa teman-temannya di media sosial. Jadi, bisa kita bayangkan sendiri berapa banyak waktu yang dihabiskan siswa untuk menatap layar perangkat digital di masa pembelajaran jarak jauh sekarang ini.

Penggunaan Perangkat Digital dan Risiko Paparan Cahaya Biru

Penggunaan perangkat digital adalah topik yang paling sering dibahas oleh orang tua dalam pola asuh mereka pada anak-anak. Dalam konteks ini, perangkat digital yang dimaksud adalah semua perangkat yang memiliki layar yang memancarkan cahaya biru: televisi, komputer, tablet hingga smartphone.

Banyak penelitian yang hasilnya memperingatkan para orang tua tentang dampak negatif dari penggunaan perangkat digital secara berlebihan. Lebih khusus lagi, efek membahayakan dari paparan cahaya biru yang memancar dari perangkat digital.

Apa itu cahaya biru yang ada di perangkat digital?

Cahaya biru adalah bagian dari cahaya yang dipancarkan layar perangkat digital. Cahaya biru memiliki panjang gelombang lebih pendek dan energi lebih tinggi dari sinar cahaya tampak lainnya. Penelitian laboratorium menunjukkan pita cahaya biru tertentu mungkin berbahaya bagi retina mata yang sensitif terhadap cahaya dari waktu ke waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun