Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Liverpool Juara Setelah 30 Tahun hingga Penyebab Lagu Lathi Viral Mendunia

27 Juni 2020   05:29 Diperbarui: 27 Juni 2020   05:34 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin menerima penghargaan dari Kemendagri di Jakarta Senin (22/06/2020). (Foto: Kontributir kompas.com di Trebggalek, Slamet Widodo)


Perburuan gelar Liga Inggris musim 2019/2020 sudah berakhir dengan Liverpool resmi menjadi juara Premier League. Penantian Si Merah selama tiga dekade.

Bukan sekadar penantian, gelar tersebut juga merupakan awal harapan (sebuah era baru) untuk meraih kejuaraan lagi dan berakhirnya era perundungan yang selama ini diterima fans club Liverpool FC.

"Bisa dibayangkan berapa generasi yang sudah menunggu momen ini. Mereka yang di tahun 1990 dulu masih anak-anak, kini sudah berkeluarga dan memiliki anak."

Kutipan di atas diambil dari artikel yang populer kemarin di Kompasiana, ditulis oleh Kompasianer Hadi Santoso.

Selain pembahasan seputar dunia sepak bola, artikel yang ramai dibaca kemarin adalah tentang viralnya lagu Lathi karya Weird Genius serta mengenai pergulatan batin anak laki-laki yang mengambil studi jurusan PAUD.

Berikut 5 konten terpopuler di Kompasiana (26/06) kemarin:

Liverpool Juara Setelah 30 Tahun, Akhir Era Perundungan dan Awal Era Baru

Emily Farley (tengah) berdiri di depan rumahnya untuk merayakan keberhasilan Liverpool menjadi juara Premier League, kasta teratas Liga Inggris, musim 2019-2020, Kamis (25 Juni 2020). (Foto: AFP/ OLI SCARFF via kompas.com)
Emily Farley (tengah) berdiri di depan rumahnya untuk merayakan keberhasilan Liverpool menjadi juara Premier League, kasta teratas Liga Inggris, musim 2019-2020, Kamis (25 Juni 2020). (Foto: AFP/ OLI SCARFF via kompas.com)
Gelar ini tidak hanya bermakna mengakhiri penantian selama tiga dekade. Gelar ini juga mengakhiri sebuah era dan menjadi awal sebuah era baru. Liverpool bisa mengucapkan selamat tinggal pada era 'bullyan' dan menyambut era 'panen' juara.  

Ya, selama ini, bila bicara Premier League, Liverpool yang tidak pernah juara, memang jadi sasaran perundungan para fans klub di sana. Termasuk di negeri ini. Bully-an itu nyata adanya di kolom-kolom komentar media sosial. (Baca Selengkapnya)

Ini Dia Penyebab Lagu Lathi Melanglang Buana

gambar dari tangkap layar video klip Lathi di channel Weird Genius.
gambar dari tangkap layar video klip Lathi di channel Weird Genius.
Lathi merupakan paket komplit dari sebuah lagu bertema kompleks yang menggabungkan unsur musik modern dan tradisional. Dan semuanya nge-blend dengan tepat. Tidak heran banyak yang jatuh cinta dengan lagu ini, baik penggemar musik tanah air maupun mancanegara. (Baca Selengkapnya)

Janganlah Menjadi Seorang "Job Hopper"

ilustrasi ingin pindah tempat kerja. (sumber: thinkstockphotos via kompas.com)
ilustrasi ingin pindah tempat kerja. (sumber: thinkstockphotos via kompas.com)
Kalau Anda bisa menebak, yang dimaksud adalah belalang, binatang yang senang  melompat di rumput. Nah, kebetulan saya pernah membaca artikel yang memasukkan istilah job hopper. Kurang lebih sama artinya dengan si belalang.

Job hopper adalah sebutan untuk orang yang suka berpindah-pindah pekerjaan. (Baca Selengkapnya)

Hadiah Besar Lomba Video Simulasi New Normal, Dianggap Absurd dan Abnormal?

Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin menerima penghargaan dari Kemendagri di Jakarta Senin (22/06/2020). (Foto: Kontributir kompas.com di Trebggalek, Slamet Widodo)
Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin menerima penghargaan dari Kemendagri di Jakarta Senin (22/06/2020). (Foto: Kontributir kompas.com di Trebggalek, Slamet Widodo)
Saat masih banyak masyarakat yang menderita kelaparan akibat terdampak pandemi, masih banyak pekerja yang kena phk dan belum mendapakan pekerjaan baru, masih banyak bantuan yang tidak tepat sasaran, maka besarnya hadiah tersebut dianggap tidak tepat sasaran dan tidak membawa manfaat bagi masyarakat umum.

Secara etika lomba ini juga naif untuk digelar. Pasalnya pandemi covid-19 bukanlah momen unik yang layak untuk dijadikan sebuah kompetisi atau lomba. Melainkan sebuah bencana yang membutuhkan keseriusan, fokus, energi dan kecepatan yang mumpuni dalam mengantisipasinya. (Baca Selengkapnya)

Rudi, Serius Kamu Jurusan PAUD?

Ilustrasi guru paud lelaki (Sumber foto: www.libremercado.com)
Ilustrasi guru paud lelaki (Sumber foto: www.libremercado.com)
Memang guru PAUD kebanyakan adalah perempuan. Namun kepala sekolahnya, tak jarang adalah laki-laki. Asesor BAN PAUD banyak juga yang pria.

Coba lihat para pemikir, aktivis pendidikan anak, pendongeng, ahli parenting atau apapun yang berkaitan dengan anak. Kak Seto, Ustad Harry Santosa, Arist Merdeka Sirait, Awam Prakoso. Semuanya lelaki!

Para dosen PAUD, pemikir PAUD, mahasiswa pascasarjana, banyak yang laki-laki. (Baca Selengkapnya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun