Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Terpopuler: Penundaan Haji 2020 hingga Kritik atas Masyarakat Kulit Putih di Amerika

4 Juni 2020   04:34 Diperbarui: 4 Juni 2020   04:37 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang bocah lelaki kulit hitam memegang kertas bertuliskan Am I Next? saat protes di pusat kota Los Angeles, (AP/Christian Monter via kompas.com)

Ilustrasi perdagangan perempuan dan anak (dw.com | picture alliance/ANP/R. Koole)
Ilustrasi perdagangan perempuan dan anak (dw.com | picture alliance/ANP/R. Koole)
Memang pada realitanya tak mudah untuk membuktikan adanya perdagangan manusia. Ini karena sifatnya yang tersembunyi, informal, ilegal dan sering dianggap kriminal kecil-kecilan.

Namun, The United Nation Office on Drugs and Crime (UNODC) menuliskan dalam dokumen "Impact of the COVID-19 on Trafficking in Persons--Preliminary findings and messaging based on rapid stocktaking" bahwa COVID-19 punya potensi besar dan risiko terkait perdagangan manusia.

Mengapa demikian? (Baca selengkapnya)

Dear "Fresh Graduate", Sebaiknya Kamu Jangan Gampang Banget Pindah Kerja

Ilustrasi gambar | Dokumen foto via freepressjournal.in
Ilustrasi gambar | Dokumen foto via freepressjournal.in
Kamu fresh graduate yang sering atau mungkin gampang banget berpindah-pindah tempat kerja, baru sebentar saja bekerja di kantor kamu sudah nggak betah, lalu kamu langsung begitu saja resign atau pindah tempat kerja?

Lalu, kamu melamar kerja lagi, terus baru juga sebentar diterima kerja, karena kamu selalu mengikuti alasan internal dari dalam diri, lalu nggak lama kemudian kamu resign lagi, pindah lagi tempat kerja?

Nah, bisa jadi kamu punya pertanda ini... (Baca selengkapnya)

Mengkritik Kesadaran Masyarakat Kulit Putih tentang Rasisme di Amerika Serikat

Seorang bocah lelaki kulit hitam memegang kertas bertuliskan Am I Next? saat protes di pusat kota Los Angeles, (AP/Christian Monter via kompas.com)
Seorang bocah lelaki kulit hitam memegang kertas bertuliskan Am I Next? saat protes di pusat kota Los Angeles, (AP/Christian Monter via kompas.com)
Rasa kepercayaan masyarakat Amerika kulit hitam terhadap pemerintah Amerika dan instansi terkait seakan hilang.

Pasalnya, upaya pemerintah rasanya tidak menunjukkan keadilan terhadap masyarakat kulit hitam berdasarkan tiga kejadian tersebut.

Masyarakat kulit hitam masih menjadi warga kelas dua. Khususnya di bagian selatan, prakteknya masih sangat kentara, warga kulit hitam tidak boleh naik bus yang dinaiki oleh kulit putih, tidak boleh mengirimkan anak-anak mereka ke sekolah kulit putih dan tidak boleh masuk restoran khusus untuk kulit putih. (Baca selengkapnya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun