Hari minggu kemarin, umat Kristiani merayakan hari Pentakosta atau turunnya Roh Kudus setelah 50 hari peristiwa kebangkitan Yesus Kristus. Namun rupanya orang Yahudi juga merayakan momen ini dengan makna yang berbeda.
Dalam budaya Yahudi, mereka menyebutnya dengan Chag Shavuot atau Hari Panen Raya dan juga peristiwa turunnya Sepuluh Perintah Allah yang terukir dalam dua loh batu.
Selain topik Pentakosta yang ramai di Kompasiana kemarin, inilah kelima konten terpopuler yang jangan sampai Anda lewatkan untuk dibaca:
1. Keistimewaan Pentakosta dalam Budaya Yahudi
Meski demikian, penting untuk diketahui bahwa pada masa pasca kepemimpinan Musa, umat Yahudi memperingati tujuh hari raya, Chag ha Matsah (Roti Tidak Beragi), Chag Rosh ha Shanah (Awal Tahun/Peniupan Sangkakala), Chag Yom Kippur (Pendamaian),  Chag Pesach (Paskah), Chag Sfirat  ha Omer (Buah Sulung), Chag Shavuot (Pentakosta). (Baca Selengkapnya)
2. Aki dan Kopling Mobil Bermasalah Jangan Disepelekan, Ini yang Saya Alami!
Mobil yang jarang dipakai dan hanya dipanaskan saja, tidak akan cukup mensuplai listrik untuk mengisi ulang aki tersebut, dan ini menyebabkan battery cepat tekor dan drop. (Baca Selengkapnya)
3. Menjadi Keluarga New Normal di Tengah Kondisi "Abnormal"
Mengapa keluarga? Karena segala sesuatu bermula dari keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dari sebuah masyarakat dan pada dasarnya adalah penggerak utama roda perekonomian negara.
Jika keluarga gagal menerapkan praktik tatanan kehidupan baru, maka kemudian akan menyumbangkan berbagai masalah dalam tatanan masyarakat yang lebih luas. (Baca Selengkapnya)
4. 5 Fakta Gunung K2, Gunung yang Lebih Sulit Didaki dari Gunung Everest
Sebagai gambaran, mengutip artikel karya Sarah Gibbens dari laman nationalgeographic.com yang berjudul "Climbers Set Off to Be First to Summit World's Most Notorious Mountain in Winter" yang dipublikasikan pada akhir Desember 2017, sampai tahun 2017 hanya ada sekitar 306 pendaki yang berhasil mencapai puncak K2, dan sekitar 84 orang meninggal di gunung tersebut selama proses pendakian. (Baca Selengkapnya)
5. Mitos Memukau di Balik Nilai Gizi Ikan Lele
Pertama lele dumbo, Pertama bagian kepala lebih besar daripada badannya. Meruncing ke ujung ekor. Jenis kedua, antara kepala dan tubuhnya berimbang. Kalau sedang bertelur, justru badannya lebih gemuk dibanding bagian atas. Warga setempat menyebutnya ikan limbat. Limbat ini ikan asli Danau Kerinci. Sudah ada jauh sebelum lele dumbo masuk ke Indonesia 1984 dari negeri asalnya benua Afrika.Â
Mungkin karena bentuknya menggelikan, dan suka hidup di tanah berlumpur yang terkesan jorok, amat sedikit masyarakat sekitar Danau Kerinci yang suka makan lele. Padahal harganya relatif murah. (Baca Selengkapnya)