Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Terpopuler: Keistimewaan Pentakosta bagi Yahudi hingga 5 Fakta Gunung K2 yang Lebih Sulit Didaki Dibanding Everest

1 Juni 2020   05:41 Diperbarui: 1 Juni 2020   05:54 1104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai gambaran, mengutip artikel karya Sarah Gibbens dari laman nationalgeographic.com yang berjudul "Climbers Set Off to Be First to Summit World's Most Notorious Mountain in Winter" yang dipublikasikan pada akhir Desember 2017, sampai tahun 2017 hanya ada sekitar 306 pendaki yang berhasil mencapai puncak K2, dan sekitar 84 orang meninggal di gunung tersebut selama proses pendakian. (Baca Selengkapnya)

5. Mitos Memukau di Balik Nilai Gizi Ikan Lele

Sambal ikan salai lele (limbat). Foto NURSINI RAIS.
Sambal ikan salai lele (limbat). Foto NURSINI RAIS.
Ikan berkumis delapan ini hidup dan berkembang biak di Danau Kerinci, di sawah, dan di sungai-sungai. Berdasarkan postur tubuhnya, terdapat dua jenis ikan lele:

Pertama lele dumbo, Pertama bagian kepala lebih besar daripada badannya. Meruncing ke ujung ekor. Jenis kedua, antara kepala dan tubuhnya berimbang. Kalau sedang bertelur, justru badannya lebih gemuk dibanding bagian atas. Warga setempat menyebutnya ikan limbat. Limbat ini ikan asli Danau Kerinci. Sudah ada jauh sebelum lele dumbo masuk ke Indonesia 1984 dari negeri asalnya benua Afrika. 

Mungkin karena bentuknya menggelikan, dan suka hidup di tanah berlumpur yang terkesan jorok, amat sedikit masyarakat sekitar Danau Kerinci yang suka makan lele. Padahal harganya relatif murah. (Baca Selengkapnya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun