Masyarakat yang kemarin berhasil mudik tampaknya harus bersiap diri "ditolak" kembali ke Jakarta. Pasalnya, pihak kepolisian serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah memastikan bahwa pemudik yang sudah berada di kampung halaman akan sulit kembali ke Jakarta usai Lebaran.
Namun apakah peringatan ini akan efektif atau hanya gertak sambal?
Seperti pendapat Reno Dwiheryana dalam artikelnya bahwa pembatasan penyebaran pandemi akan berhasil bila semua pihak baik pemerintah dan masyarakat saling tegas:
Tanpa ada ketegasan dan tanpa ada komitmen baik aparat kepolisian, Pemprov DKI, dan masyarakat tentunya niscaya larangan kembali ke Jakarta ini akan sulit berhasil secara maksimal.
Selain tentang upaya pemda DKI Jakarta yang memperketat aturan masuk ke dalam wilayahnya, Artikel Kompasianer Khusnul Zaini yang membahas kritikan Rocky Gerung kepada presiden Jokowi tentang berdamai dengan pandemi Covid-19 dalam saluran Youtube-nya, sebenarnya bisa kita ambil sisi positifnya.
Dalam konteks berfikir positif, setidaknya ada dua pesan moral politik Rocky Gerung yang ingin tersampaikan ke publik
Apakah itu?
Inilah 5 daftar artikel populer di Kompasiana kemarin:
1. Tafsir Kritik Politis Rocky Gerung untuk Presiden dan Anies Baswedan
Padahal, jika jeli sedikit, bahwa setiap persoalan tidak berdiri sendiri, ada kausalitas yang melatari kejadiannya. Terkait hal ini, tentu ada relevansinya dengan pernyataan politik Presiden, Anies Baswedan, atau para Menteri kepada publik, saat menjawan pertanyaan para kuli tinta. (Baca Selengkapnya)
2. Ahli-ahli Nujum dan Kegagalan Medis dalam Pandemi
3. Presiden Jokowi di Balik Strategi SunTzu dan Keesaan Tuhan Atasi Covid-19
Maka dikeluarkan protokol #diRumahAja untuk work from home sekaligus introspeksi atas pesan moral tersebut dan diminta pula agar masyarakat urban #JanganMudikDulu.
Berdamai bukan berarti menyerah dan lalu pesimis serta bungkam seribu bahasa. Tapi sebuah bentuk pengakuan kepada Tuhan Ymk sebelum bekerja mencari dan memberi solusi. (Baca Selengkapnya)
4. Sulit ke Jakarta Pasca-Lebaran, Mungkin Hanya Gertak Sambal
Tindakan tegas aparat yang berjaga semisal meminta pemudik untuk memutar balikkan arah kembali ke kampung halaman mereka pun tidak menjamin dapat mencegah seseorang untuk mencobanya kembali di lain waktu. (Baca Selengkapnya)
5. Mendobrak Kiblat Bisnis Perawat di Tengah Corona
Tanpa selling skills yang bagus, perawat tidak mampu mentransfer visi misinya dalam bentuk kemasan "excellent verbal advertisement" atau iklan verbal. (Baca Selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H