Atas karya yang dihasilkan oleh The Rap Up Indonesia, menurut Kompasianer Musfiq Fadhil itu unik. Pasalnya, mereka berhasil mengemas berita-berita serius yang bisa bikin kepala pusing ketika menyimaknya, bisa disampaikan dengan sebuah konten menghibur.
Terlebih, musik yang dihasilkan dari peralatan yang sederhana itu, ternyata bisa menghasilkan karya yang mantap seperti ini.
"Lagu ini membuatt saya menyukai musik rap. Bisa bikin saya yang sebelumnya hanya suka bergoyang koplo, jadi ngangguk-nganggukin santai ini kepala," lanjutnya. (Baca selengkapnya)
3. Dear Pak Wali Kota, Beginilah Kondisi Tempat Karantina yang Bapak Sediakan
Kompasianer Elvidayanty melaporkan tentang bagaimana yang ia alami selama menjalani karantina setelah terjaring pemeriksaan rapid test di beberapa pasar di Kota Jambi.
Pada awalnya Kompasianer Elvidayanty telah menutup warungnya untuk dialihfungsikan dengan membuka jasa belanja online.
Tidak hanya itu, ia sendiri juga sudah mengikuti protokol kesehatan sendiri seperti memakai masker, membawa hand sanitizer, hingga mencuci tangan setibanya di warung.
Singkat cerita, pada Selasa (12/05) dilakukan rapid test dan besoknya Walikota Jambi mengumumkan nama-nama orang yang hasil pemeriksaan rapid testnya reaktif.
Ternyata beberapa hari berselang nama Kompasianer Elvidayanty masuk dalam daftar tersebut dari sebelumnya tidak ada. Menurut petugas ada kesalahan dalam daftar orang-orang yang diumumkan.
"Hari Minggu (17/05) saya ke Graha Lansia, tempat yang ditunjuk untuk lokasi karantina. Hari itu juga semua pasien yang dikarantina di Graha Lansia diambil sampel swab," tulis Kompasianer Elvidayanty.
Dari ke-27 orang yang ada di tempat karantina, 9 pasien perempuan, dan 18 pasien laki-laki, hanya tersedia 1 kamar mandi, 2 toilet untuk perempuan, dan 2 toilet untuk laki-laki.
"Pemakaian kamar mandi bersama, bukannya malah jadi tempat penyebaran virus? Alih-alih sehat, yang ada, orang yang sebenarnya sehat, malah sakit beneran," lanjut Kompasianer Elvidayanty. (Baca selengkapnya)