Pandemi Covid-19 tidak melulu menjadi momok. Kali ini, di tengah terpaannya yang cukup luar biasa, bahkan di banyak negara, ia memunculkan sebuah pejuang kemanusiaan yang telah lama hilang.
Pejuang itu hampir lama luput dari dari pembicaraan, terlebih apresiasi dari kita. Dia adalah para perawat di Indonesia.
Merebaknya Covid-19 turut membuat kita waspada di tengah derasnya informasi. Segala macam informasi, baik terpenuhi segala unsur untuk menjadi sebuah kebenaran maupun patut dipertanyakan hadir secara langsung dalam genggaman.
Namun, apalah arti kebenaran tanpa sebuah kebijaksanaan. Dan bukankah lebih baik kita menebar kebaikan di tengah kepanikan seperti hari-hari ini?
Berikut artikel kami rangkumkan artikel terpopuler di Kompasiana, mulai dari pejuang kemanusiaan yang lama terabaikan hingga petugas KUA yang dilema di tengah corona:
Perawat Indonesia, Pejuang Kemanusiaan Garda Depan yang (Telah Lama) Terabaikan
Di sisi lain, keluhan atas jumlah perawat menyeruak dipertanyakan. Sementara, tak sedikit dari mereka adalah tulang punggung keluarga, baik secara lahir maupun batin.
Lalu salahkah kita mereka sebagai pejuang kemanusiaan? (Simak cerita lengkapnya di sini)
Apakah Kita Harus Tetap Santai Menghadapi Wabah Covid-19?
Lalu mengapa masyarakat kita terkesan cukup santai menghadapi ini? (Selengkapnya baca di sini)
Dari Guru untuk Orangtua, "Kami Titip Siswa, Tolong Daur Ulang Tata Kramanya"
Tapi, tetap saja semangat untuk bersekolah saja tidak cukup. Para orangtua juga memiliki kewajiban menata "keliaran" sikap siswa agar lebih beradab. (Selengkapnya baca di sini)
Kuliah Online karena Covid-19, Mahasiswa: Kampus, Kembalikan UKT Kami!
Dan setelah mendengar kabar bahwa waktu social distancing akan ditambah dari yang awalnya 14 hari akan menjadi 90 hari, yang mana apabila benar diamini 90 hari perkuliahan dilakukan via daring, bukankah seharusnya kampus mengembalikan UKT mahasiswa? (Selengkapnya baca di sini)
Dilema Penghulu KUA Ketika Tidak Lockdown Corona
Orang yang mau nikah itu tidak ada liburnya. Selalu ada calon pengantin yang daftar nikah. Bagaimana kalau nikahnya ditunda? (Selengkapnya baca di sini)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H