"Konten itu harus disampaikan dengan konteks yang tepat," tulisnya. (Baca selengkapnya)
2. Delusi Identitas Ideal: Rasisme yang Mewujud Kebencian dan Kekerasan
Proses asimilasi identitas merupakan cara suatu komunitas untuk diterima di komunitas yang lebih besar.
Ketika komunitas kecil itu sudah diterima dengan baik, tulis Kompasianer Azwar Abidin, karakteristik mereka kemudian menjadi bagian dari identitas komunitas besar itu.
Namun, ada yang tak bisa kita elakan: ketika konflik sosial mengemuka, terutama yang melibatkan perebutan sumber daya penopang hidup, korban menjadi tak terhindarkan.
Dan bila konflik tersebut menyulut rasisme, maka itu sudah mengkhianati keberagaman dan kekayaan kultural suatu masyarakat lewat berbagai wajah.
"Paham ini mengingkari dinamisme perkembangan sosial namun mampu bersembunyi di balik topeng kemunafikan," lanjut Kompasianer Azwar Abidin. (Baca selengkapnya)
3. Sebentar Lagi Panggil Saya, "Anak Ibu Kota"
Pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan tampaknya bukan lagi sebatas wacana. Melihat kampung halaman berkembang menjadi sebuah kota besar bukan lagi sekadar impian belaka.
Hal ini dirasakan betul oleh Kompasianer Nosa Wahyu ketika tahu kalau Palangkaraya menjadi satu di antara beberapa opsi pemindahan Ibu Kota.
Tetapi, bila itu benar, Kompasianer Nosa Wahyu mengajukan pertanyaan yang patut pula disimak: apakah mungkin tidak akan lagi melihat hijaunya hamparan hutan menjelang landing di Bandara Tjilik Riwut?
"Apakah mungkin saya tidak akan bisa menikmati lagi lengangnya Jalan Diponegoro tanpa macet dan polusi? Tenang-tenang saja saat musim hujan tiba tanpa khawatir kebanjiran?" tulisnya. (Baca selengkapnya)
4. Air yang Tersia-sia di Pinggiran Kota Gersang
Kekeringan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, menjadi semakin memprihatinkan.