Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Warna-warni Perayaan Idulfitri

20 Juni 2018   15:35 Diperbarui: 21 Juni 2018   14:06 1870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ada pula yang membaca Al-Quran terutama surat yasin dan disertai dengan tahlil, tahmid dan doa memohon ampunan terhadap arwah almarhum orang tua mereka," tulisnya.

Selama perayaan, berbagai makanan dan tradisi turut memeriahkan Idulfitri di Indonesia. Ketupat adalah salah satu makanan khas Idulfitri di Indonesia yang terbuat dari beras dan dibungkus dari anyaman daun kelapa. Makanan ini biasanya dinikmati dengan Opor Ayam sebagai lauk. Tradisi serupa juga terdapat di Aceh, bernama meugang.

Meugang, seperti diceritakan Tu. Muksalmina, merupakan kebiasaan turun menurun di mana sebuah prosesi menyantap daging bagi setiap orang Aceh bersama keluarga atau bersama komunitas atau paguyuban di masing-masing tempat perantauan.

Lazimnya, daging meugang yang dihidangkan adalah daging sapi atau pun kerbau. Namun demikian, ada juga yang menggantinya dengan daging ayam atau pun itik. Biasanya ini dilakukan oleh mereka yang ekonominya terbatas.

Tradisi meugang secara rutin dilaksanakan masyarakat Aceh dua hari jelang memasuki hari suci umat Islam. Mulai dari pra-bulan suci Ramadan, Idulfitri, maupun Iduladha.

"Meugang sendiri menjadi momen unjuk diri bagi lelaki dalam mencari rezeki. Tingkat ekonomi pun diukur," tulisnya.

Kemudian ada juga Salat Id. Ini melebihi dari sebuah tradisi ataupun perayaan. Kalau Salat Id di Indonesia berjalan seperti bagaimana biasanya, bagaimana dengan Salat Id di Auckland, Selandia Baru?

Yoga Utami menceritakannya. Di Auckland, Idulfitri baru berlangsung pada Sabtu 16 Juni, berbeda dengan di Indonesia yang sudah berlangsung sehari sebelumnya.

Meski kebetulan di sana sedang musim dingin, bersuhu sekitar delapan hingga sembilan derajat celcius, bukan berarti warga dan komunitas muslim di sana tidak menggelar Salat Id berjamaah yang bertempat di Mount Roskill Memorial War.

"Pihak pemerintah daerah (Auckland Council) memang menawarkan ruang-ruang publik bagi warga mana pun jika memerlukan," tulisnya.

Untuk tahun ini jamaah membludak sampai ke luar tempat. Terlihat, jamaah memenuhi halaman parkir sehingga jamaah putri sampai harus menggelar alas plastik tambahan hingga ke ruang dapur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun