"Kalau ada seorang jang menderita luka datang kepada seorang politikus, maka dipukullah luka itu, hingga orang jang punja luka itu akan berteriak kesakitan dari lari tunggang langgang. Sedangkan kalau ia datang pada seorang penjair, luka itu akan di elus-elusnya hingga ia merasa seolah-olah lukanja telah tiada. Sehingga tidak seorangpun dari kedia matjam orang itu berusaha mengobati dan menyembuhkan luka itu. Bagaimana pendapatmu, Anakku?"
(HAY)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H