Tidak mudah memang mengelola timnas Inggris. Sebab pada liga domestik pemain-pemain timbul-tenggelam. Fisik pemain berbanding lurus dengan inkonsistensi.
Lihat saja bagaimana pemain yang dibawa Southgate, mereka adalah penggawa utama tim-tim besar Liga Inggris. Namun, dari semua pemain yang dibawa, nampaknya beban paling berat ada pada diri Harry Kane.
Setelah bersusah payah berhasil merusak perayaan Saint Totteringham's Day dengan membawa Spurs kembali finis di atas Arsenal--sekaligus masuk Liga Champions-- Harry Kane adalah satu-satunya penyerang murni. Itupun akan bergantian dengan (Jamie) Vardy.
Berada pada Grup G bersama Belgia, Panama dan Tunisia, nampaknya ini akan menjadi grup yang lumayan ditunggu setiap pertandingannya.
2. BelgiaÂ
Yang juga menarik adalah 80 persen pemain yang dipanggil bermain di Liga Inggris. Bahkan ada sebuah guyon "Liga Inggris mengirim dua wakil di Piala Dunia." Betapa meyakinkan, bukan?
Courtois, Alderweireld, Vertonghen, De Bruyne, Dembele, Fellani, Hazard hingga Lukaku, adalah pemain-pemain kunci pada setiap tim yang dibela. Selebihnya, bisa dijadikan pemain untuk merotasi bila tim sedang tertinggal atau unggul.
Belgia dan Inggris dimungkinkan bisa lolos fase grup, namun yang kemudian jadi penghalang adalah lawan mereka setelah itu: tim-tim dari Grup H (Polandia, Senegal, Kolombia dan Jepang).
Satu-satu yang menggangu Belgia, paling tidak, adalah agen-agen tim yang mencari pemain pascaPiala Dunia. Nama-nama besar itu, besar kemungkinan selalu menjadi incaran. Dan itu mengganggu secara mental ketika tengah bertanding.
3. PortugalÂ
Juara Piala Eropa 2016 ini bisa jadi tim yang selalu diunggulkan setiap kejuaraan. Semakin diharapkan, semakin berat juga beban (Cristiano) Ronaldo. Sebab biar bagaimanapun Portugal bukan hanya Ronaldo dan Ronaldo satu-satunya yang diandalkan.